Connect with us

Daerah

Kabupaten Pekalongan,Buku DAK DI Beli Dengan Dana BOS

Published

on

Sidak Buku

Sidak Buku

Di duga masih banyak penyimpangan di Pemerintahan Kabupaten Pekalongan, diantaranya terkait pengadaan buku perpustakaan yang menyangkut Dinas Pendidikan.

Kabupaten Pekalongan- Dugaan penyimpangan dan mafia di dunia pendidikan ternyata memang masih banyak, salah satunya terungkap dari hasil investigasi yang
dilakukan oleh LSM GERAK INDONESIA, di Kabupaten Pekalongan.

Salah satu yakni temuan buku Muatan Lokal (MULOK) Bahasa Jawa yang berjudul
Remen Basi Jawi. Seharusnya buku tersebut di beli dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2010 yang di laksanakan tahun 2012 .

Namun kenyataanya di SD Sumurjomblang 02 Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan buku tersebut deibeli dengan menggunakan dana Bantuan Operasioan Sekolah (BOS)

Sedangkan buku ini juga sedang bermasalah dan sudah di laporkan ke bareskrim Mabes Polri oleh LSM Gerak,

Karena buku ini tidak masuk dalam daftar buku yang harus di beli di DAK namun di paksakan oleh pengusaha dengan menggandeng Kejati Jateng dan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah.

Kedua intitusi tersbut sudah dilaporkan.

Pembelian buku ini di duga merugikan negara milayaran rupiah. Karena untuk pengadaaan buku tersebut di anggarkan enam ratus sampai satu milyar perdaerah.

“Ini temuan kami tentang buku Mulok Bahasa Jawa, buku ini sedang kami kaji karena di duga pengadaannya merugikan negara milyaran rupiah.

Dan kami dari LSM Gerak, sudah melaporkan kasus ini ke bareskrim mabes polri, dan yang kami laporkan Kajati dan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah,” Terang Tohar Ketua Umum LSM Gerak saat di temui wartawan di sela sela sidaknya ke sejumlah sekolah di Kabupaten Pekalongan.

Untuk itu LSM Gerak meminjam buku tersebut untuk di kaji dan dijadikan bukti tentang adanya kasus dugaan korupsi.

Kepala Sekolah SD Sumur Jomblangbogo 02 Ruyay Meilana mengaku tidak mengetahui hal tersebut, ” Buku itu kami beli dengan menggunakan dana BOS sekitar Tahun 2010.

Kami tidak tahu kalau buku tersebut adalah buku DAK, dan sedang bermasalah, kami meminta ada perhatian dari pihak dinas pendidikan Kabupaten Pekalongan, agar masalah ini tidak terulang lagi,” terang kepala sekolah.

Selain itu LSM Gerak juga menemukan buku yang tak layak baca di SD Kampil 01 Wiradesa, yakni buku altas dan peta yang isi buku tersebut berpotensi menyesatkan siswa dan pembacanya.

Pasalnya dalam peta Jawa Tengah, Kabupaten Tegal berbatasan langsung dengan Kabupaten Batang. Sedangkan Kabupaten Pemalang, Kabuapetan Pekalongan dan Kota Pekalongan tidak tercantum dalam buku,

Tak hanya itu kesalahan lain yakni tentang pengasilan asli daerah, seperti di Kecamatan Wiradesa yang berada di bibir pantai utara di tulis sebagai pengasil cengkeh yang seharusnya penghasil ikan dan sentra batik.

Buku lain yang menyesatkan yakni buku yang berjudul Benteng Remaja, dari judulnya saja buku ini seharusnya tidak layak untuk anak SD dan lebih parah lagi isinya

di dalam buku tersebut di jelaskan bagaimana cara mengkonsumsi narkoba dari kokain sampai lem “Buku ini sangat menyesatkan. Di tengah gencarnya pemerintah

memberantas narkoba justru di sekolah dasar ada buku yang isinya menerangkan cara menggunakan narkoba, ini sangat menyesatkan.

Saya meminta pihak sekolah untuk segera menarik buku ini,” tegas Tohar. Sementara itu Kepala sekolah SD Kampil 01 Sigit Hudoyo Spd SD meminta pihak dinas sebaiknya meneliti semua buku sebelum masuk ke wilayah Kabupaten Pekalongan,

“saya meminta pihak dinas terutama bagian Sarpras untuk memfilter buku-buku yang akan beredar di Kabupaten Pekalongan, jangan sampai kasus seperti ini terulang kembali,” terangnya.

Dari hasil investigasi tersebut Ketua LSM Gerak menyimpulkan hampir semua perpustakaan di Kabupaten Pekalongan belum layak karena bukunya belum lengkap dan masih banyak SD yang tidak mengetahui masa berlaku.

Buku yang seharusnya hanya lima tahun dan tidak boleh di pajang lagi setelah melewati masa itu. (kermit)

Hadi Sulistiyono R adalah wartawan Garuda Citizen yang bertugas di wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Juga aktif sebagai penggiat seni Teater dan Sastra Indonesia sekaligus mengajar seni Teater dan Sastra di SMA dan Perguruan tinggi di Pekalongan dan Pendiri Teater di Kota Pekalongan

Daerah

Kelurahan Limo Memulai Kegiatan Pekerjaan Tahun 2022

Published

on

Depok, GarudaCitizen – Kelurahan limo Kota Depok memulai pekerjaan fisik di awali dengan pekerjaan Betonisasi jalan lapangan relis RT 9 RW 9 menggunakan APBD tahun 2022 dengan nominal Rp. 280.784.000. dengan waktu pekerjaan 25 hari. Ditahun 2022 ada 5 titik pekerjaan Kelurahan Limo meliputi saluran drainase dan jalan lingkungan.

Kegiatan yang dikerjakan oleh kelompok masyarakat (pokmas) mulai dari persiapan, pekerjaan, hingga pengawasan. Untuk kegiatan Betonisasi jalan lapangan relis dilakukan oleh Pokmas Nyaman Limo.

Intinya dari kita bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat, mudah mudahan bermanfaat bagi warga masyarakat” ujar AA. Abdul Khoir selaku Lurah Limo (29/09/2022).

Jalan Lingkungan Jalan Lapangan Relis Limo.

Harapannya kegiatan bisa berjalan dengan baik hingga selesai. masyarakat bisa menikmati serta melakukan pengawasan serta pemeliharaan secara berkesinambungan.

“Yang pastinya tidak ada yang tidak bermanfaat, sekarang ini kan pakai pokmas dari mereka yang mengusulkan, mereka yang mengerjakan artinya baik dan tidaknya pada akhirnya kita kembalikan pada mereka, itu sudah saya tekan kan sejak awal” tutur AA. Abdul Khoir. (ibn)

Continue Reading

Daerah

Empat Titik Pekerjaan Kelurahan Pangkalan Jati Berkolaborasi Dengan Pokmas

Published

on

Depok, GarudaCitizen – Tahun ini, Kelurahan Pangkalan Jati memiliki 4 titik pekerjaan fisik yang dilaksanakan secara swakelola pada tahun 2022 ini. Pekerjaan fisik tersebut meliputi pekerjaan saluran drainase dengan pemberdayaan warga melalui kelompok masyarakat (Pokmas) berbasis RW. Hal ini dilakukan guna mengikut peran serta masyarakat dalam membangun serta menjaga wilayahnya.

Kegiatan di tahun 2022 dikerjakan secara swakelola, Alhamdulillah sangat membantu masyarakat serta para ketua RT dan RW. Karena dalam satu titik pekerjaan kita membuat satu kelompok masyarakat disitu keterlibatannya ketua LPM, ketua RW, ketua RT, kader PKK, karang taruna. Jadi intinya semua masyarakat dilibatkan” ujar Tarmuji Lurah Pangkalan Jati (27/09/2022).

Pemberdayaan masyarakat dengan ikut andil dalam kegiatan pekerjaan pembangunan di wilayah, tercipta budaya gotong royong secara berkesinambungan serta menarik minat warga untuk bisa lebih peduli serta menjaga wilayahnya dengan seksama.

” Sesuai dengan tujuan memberdayakan masyarakat setempat sesuai dengan swakelola tipe 4 dikerjakan oleh pokmas, masyarakatnya pun ada kesempatan bekerja RT RW LPM disitu dilibatkan sebagai tim persiapan dan pengawasan” tutur Tarmuji.

Pekerjaan Di Jalan Cilobak RT 1 RW 7.

Di kesempatan yang sama Kasie Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Pangkalan Jati Rugby Andy yang juga PPTK kegiatan fisik Kelurahan mengatakan, ” tahun ini fokus pekerjaan di saluran drainase hasil Musrenbang tahun tahun sebelumnya, satu titik sudah rampung dijalan cilobak” ujarnya. (ibn)

Continue Reading

Daerah

Kerjasama Pemkot Depok Dengan Dirjen Holtikultura Gelar Pangan Murah, Tuai Respon Positif Warga

Published

on

Depok, GarudaCitizen – Kehadiran Gelar Pangan Murah yang diadakan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura (Toko Tani Indonesia Center) Kementerian Pertanian (Kementan) RI mendapat respons positif dari masyarakat. Gelar Pangan Murah diadakan di dua lokasi yakni Kecamatan Cimanggis dan Pasar Depok Jaya pada 21-22 September dalam rangka  pengendalian inflasi di Kota Depok. 

“Alhamdulillah, menurut saya Gelar Pangan Murah sangat membantu kita masyarakat yang ada di sekitar kelurahan maupun kecamatan,” ujar Fufun, warga Kelurahan Mekarsari Sabtu (24/09/22). 

Menurutnya, di saat harga komiditi pangan sedang naik, barang-barang yang dijual di Gelar Pangan Murah tergolong lebih murah. Termasuk produk yang jual terbilang masih segar. 

“Produk-produk yang dijajakan bagus, harganya juga bagus di bawah pasaran,” ujarnya. 

Hal senada juga diungkapkan Sugiati, warga Kelurahan Tugu yang merasa terbantu dengan hadirnya Gelar Pangan Murah. Ia pun berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. 

“Kegiatan ini mudah-mudahan bisa diadakan secara rutin lagi ya dan harganya kalau bisa lebih murah lagi,” ungkapnya.

Adapun komoditi yang dijual pada Gelar Pangan Murah di antaranya: 

1. Bawang Merah Brebes, Rp 29.000/Kg 

2. Cabai Rawit Merah dan Cabai Merah Keriting, Rp 55.000/Kg 

3. Bawang Putih Kating, Rp 26.000/Kg 

4. Bawang Putih Honan, Rp 18.000/Kg 

5. Ayam Broiler, Rp 34.000/Kg 

6. Telur ayam Rp 25.000/kg, Rp 46.000/tray 

Variasi Daging Sapi: 

1. Sop, Rp 75.000/Kg 

2. Semur, Rp 85.000/Kg 

3. Rendang, Rp 95.000/Kg 

Kerbau Rendang, Rp 85.000/Kg 

Gula Pasir kemasan, mulai dari Rp 13.000/Kg sampai Rp 13.500/Kg 

Minyak Goreng kemasan, mulai dari Rp 14.000 /liter sampai  Rp 16.000/liter

Beras, mulai dari Rp 9.400/Kg sampai Rp 11.400/Kg. (ibn)

Continue Reading

Trending