Seni Tari
Tari Kecak Bali, Sejarah dan keunikannya

Jangan sampai melewatkan pementasan tari Kecak Bali, ketika Anda liburan di Bali. Anda akan membuktikan sendiri keunikan tarian ini dengan nuansa yang khas saat menyaksikannya. Tertarik, berikut beberapa informasi tentang tari Kecak.
Apa Sejarah Awal Mula Tari Kecak?

Tari Kecak adalah tari yang bisa dinilai sangat ikonik di Bali. Tari Kecak berasal dari Bali dan dulunya dibuat oleh orang asli Bali dan orang yang berasal dari Jerman. Siapa dua orang ini akan dibahas selanjutnya.
Seniman tari yang membuat tari Kecak ini tadinya terinspirasi oleh tari Sanghyang. Sebuah tari yang dilakukan untuk melakukan upacara adat tolak bala. Kemudian dua seniman dari Bali dan Jerman ini bersama-sama merancang tarian yang juga dipadukan dengan epos Ramayana. Dalam epos Ramayana, dikisahkan ada seorang Rahwana yang menculik Dewi Sinta, istri dari Rama.
Pada pagelaran Ramayana, seringkali tari Kecak ini juga dipentaskan saat Rahwana menculik Dewi Sinta. Yang mana kisah dan tarian ini dipadukan bukan tanpa sebab. Jika dilihat dari sisi epos Ramayana, kisah tersebut memberikan pelajaran hidup yang bermakna.
Antara lain tentang kesetiaan cinta dalam rumah tangga, keberanian, dan kesetiaan pada pasangan. Dua seniman tadi yang merancang tari Kecak akhirnya menyebarluaskan tarian ini ke seluruh dunia setelah selesai.
Baca juga: Tips wisata Jogja bagi pemula
Siapa Pembuat Tari Ini?
Dalam cerita sejarah, diceritakan ada dua orang yang berhasil membuat tarian unik ini. Bahkan keduanya berasal dari daerah yang berbeda. Pembuatnya adalah Wayan Limbak dari Bali dan Walter Spies yang berasal dari Jerman. Wayan Limbak sendiri memang seniman tari dari Bali, sedangkan Walter Spies adalah seniman lukis dan pemusik dari negara Jerman.
Di Mana Tari Kecak Biasa Dipentaskan?
Hanya ada satu daerah saja yang terus melangsungkan pementasan tari Kecak, yaitu asal dari tari Kecak ini sendiri, di Bali. Di Bali ada dua tempat yang biasa dipakai untuk mementaskan tarian ini. Anda bisa memilih salah satunya ketika di Bali nanti untuk menyaksikannya. Pilihan pertama adalah di Tanah Lot di mana sejarah telah mencatat rekor. Pilihan kedua adalah di Pura Luhur Uluwatu.
Terlepas dari tiga lokasi tersebut, ada tiga lokasi lainnya yang juga bisa dikatakan aktif memberikan pertunjukkan tari Kecak ini. Diantaranya adalah Pura Dalem Ubud, Taman Garuda Wisnu Kencana, dan Ratu Bulan.
Kapan Tari Ini Dipentaskan?
Dari pembahasan sebelumnya Anda telah mengetahui di mana saja tari ini dipentaskan. Perlu diketahui bahwa masing-masing lokasi pementasan tersebut memiliki jadwal yang berbeda-beda. Salah satunya di Uluwatu, di sana tari ini dipentaskan setiap hati pada pukul enam petang sampai tujuh malam. Namun di lokasi lain, jam pementasanya berbeda yang mana bisa lebih awal dan bisa lebih malam.
Berapa Jumlah Penarinya?
Tari Kecak dari Bali ini rupanya cukup unik karena jumlah pemainnya. Jika ditanya berapa penari yang harus ada supaya tari ini bisa dipentaskan, jawabannya adalah tak terhingga. Puluhan hingga ratusan ribu orang boleh-boleh saja bersama-sama menarikan tari ini.
Yang mana nantinya akan berkumpul membuat kerumunan melingkar dan di tengahnya ada satu orang yang beraksi sebagai salah satu tokoh dalam kisah Ramayana. Sejarah telah mencatat pementasan tari Kecak dengan jumlah terbanyak di Indonesia. Rekor MURI ini tercatat pada tanggal 26 September 2006, yang mana telah ada lima ribu orang menarikan tari Kecak bersama di Tanah Lot, Bali.
Baca juga, seni tari nusantara berikut ini:
Bagaimana Tari Ini Dipentaskan?
Apakah Anda menyadari bahwa ada satu ciri tari Kecak yang sangat terasa? Ciri tersebut adalah tidak ditemukannya alat musik saat tari ini dipentaskan. Memang benar adanya, dan inilah salah satu keunikan tari Kecak yang bisa menarik para wisatawan lokal maupun asing untuk menonton langsung tari Kecak.
Meskipun tidak ada alat musik, namun tetap ada pengiring musik ketika tari ini dipentaskan. Tak lain adalah suara dari penarinya itu sendiri. Mereka akan memberikan suara bernada dengan bunyi ‘cak’ ‘cak’ ‘cak’ yang sangat ikonik. Mereka akan duduk membuat lingkaran dengan jumlah penari yang tak terbatas. Berapapun jumlah penari laki-laki yang ada, tari ini tetap bisa dimainkan.
Satu hal yang pasti adalah harus ada satu orang di tengah yang berkostum seperti Rahwana dan melakukan gerakan yang berbeda dengan lainnya. Sedangkan penari lainnya yang dimaksud adalah duduk mengelilingi satu orang tadi, menyuarakan suara khas, dan memainkan kedua tangan bersamaan dengan penari lainnya.
Dengan demikian, Tari Kecak Bali ada sebagai tari yang terinspirasi dari tari lain namun juga sebagai pengiring sebuah pertunjukan Ramayana.
Jumlah penarinya tak terbatas, dipentaskan di beberapa tempat sekaligus, tariannya pun juga unik, jangan sampai tari ini tidak Anda saksikan ketika di Bali.
Random
6 Tari Tarian Daerah Pada Saat Ini Beralih Fungsi Untuk Acara Menyambut Tamu

Tari adalah bagian dari budaya dan seni Indonesia, jadi tari tarian daerah pada saat ini beralih fungsi untuk acara apa? Ada begitu banyak tarian tradisional, bahkan di setiap daerah ada tarian khusus. Tarian tradisional ditampilkan untuk berbagai alasan, mulai dari hiburan hingga penyambutan tamu, bahkan untuk melindungi dari bencana.
Berikut tari tarian daerah pada saat ini beralih fungsi untuk acara menyambut tamu
Bukan hal aneh jika seorang pejabat penting bertemu dengan tarian tradisional daerah saat berkunjung ke daerah tersebut. Ada beberapa tarian tradisional Indonesia yang digunakan untuk menyambut tamu, simak terus.
1. Tari tidi lo o’ayabu, gorontalo

Di Gorontalo adalah tarian daerah yang pertama kali muncul antara abad ke-17 dan ke-18, menurut kementerian pendidikan dan kebudayaan. Tari tidi lo o’ayabu sering dipentaskan pada acara pernikahan, pesta ulang tahun, atau acara lainnya untuk menyambut tamu atau mengundang tamu.
Tarian ini memiliki 14 bagian yang masing-masing memiliki makna tersendiri. Gerakan menjentikkan kipas adalah gerakan khusus yang dimaksudkan untuk membubarkan semua tantangan. Tari tarian daerah pada saat ini beralih fungsi untuk acara ini untuk menyambut tamu.
2. Tari merak, jawa barat

Tari merak merupakan salah satu tarian yang menjadi icon Jawa Barat. Tarian ini diciptakan oleh seorang koreografer bernama Raden Tjetjep Somantri pada tahun 1950-an, menurut Seruni.
Tarian ini merupakan aplikasi dari kehidupan burung merak, lebih spesifiknya bagaimana burung merak jantan menarik perhatian burung merak betina dengan menampilkan bulu ekornya yang indah.
Tarian merak digunakan untuk mengundang tamu pada acara tertentu atau untuk menyambut pesta pengantin pria yang sedang berjalan menyusuri pelaminan. Tarian ini biasanya dilakukan berpasangan, dengan masing-masing peserta menggambarkan burung merak jantan dan betina.
3. Tari selamat datang, papua

Seperti namanya, tarian ini dimaksudkan untuk menyambut tamu dari suku lain, orang dari luar kota, dan pejabat daerah dan pusat. Tarian ini merupakan simbol dari tuan rumah yang disambut oleh masyarakat di Papua, dan merupakan salah satu ikon masyarakat.
Tarian ini biasanya dibawakan oleh penari wanita dan pria, yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Nantinya memakai pakaian khas Papua dan dipersenjatai dengan atribut tarian. Tari tarian daerah pada saat ini beralih fungsi untuk acara ini untuk menyambut tamu.
4. Tari pandet, bali

Bali adalah daerah indah yang kaya akan budaya dan seni, termasuk tari. Selain tari Kecak, Bali memiliki tari Pendet yang biasa digunakan untuk pertunjukan dalam upacara adat atau penyambutan tamu. Tarian ini dapat dibawakan oleh wanita mana saja, karena didasarkan pada gerakan-gerakan penari senior di depannya.
Tariannya identik dengan gerakan tangan penari yang anggun diikuti dengan gerakan jari-jarinya yang halus. Penari bermata lebar berlutut dan berdiri di atas simbal dalam adegan yang berputar di sekitar kepala penari dan mata lebar bergoyang mengikuti musik.
5. Tari Serimpi, yogyakarta

Tarian serimpi merupakan tarian keramat Yogyakarta yang hanya dibawakan oleh kalangan internal keraton pada zaman dahulu, baik keraton Yogyakarta maupun Surakarta. Karena musik dan gerak penarinya fleksibel, penonton diajak ke alam mimpi, kata serimpi memiliki arti mimpi.
Tarian ini awalnya sangat panjang, dengan durasi 1 jam, tetapi dengan berlalunya waktu, durasi tarian telah dikurangi menjadi 15 menit. Tari tarian daerah pada saat ini beralih fungsi untuk acara ini untuk menyambut tamu.
6. Tari gambyong, jawa tengah

Tari Gambyong, sebuah tarian klasik Jawa, pada awalnya hanya dipentaskan di istana untuk tamu-tamu istimewa yang datang.
Jawa Tengah, tujuan liburan surga di pulau Jawa, adalah tempat asal tari Gambyong. Tari gambyong pertama kali digunakan untuk memohon kesuburan padi dan panen melimpah dalam upacara ritual pertanian. Tarian ini menggambarkan sekelompok penari sebagai Dewi Sri, atau dewi padi, yang menari untuk menyambut musim panen.
Tari gambyong merupakan kekayaan budaya yang sering ditampilkan pada acara-acara penting di Jawa Tengah, dengan tarian bercorak kendang diselingi gerakan tari yang luwes, pakaian berwarna kuning dan hijau yang melambangkan kemakmuran.
6 tarian tradisional Indonesia yang digunakan untuk menyambut tamu tercantum di atas. Demikian informasi mengenai tari tarian daerah pada saat ini beralih fungsi untuk acara menyambut tamu, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Identifikasi Kebutuhan Pasar Lokal? Disertai Contohnya
(Upy/G)
Seni Tari
Keistimewaan Tari Gambyong – Jawa Tengah

Tari Gambyong – Jawa Tengah adalah jenis tari klasik yang digunakan dalam sebuah pertunjukan atau dalam penyambutan tamu. Tari ini biasanya hampir selalu ada dalam acara adat masyarakat Jawa. Apa saja keistimewaan Tari Gambyong, asal mula dan cara menarikan tarian ini? Berikut penjelasan singkatnya.
Apa yang Membuat Tari Gambyong Istimewa?
Ciri tari Gambyong adalah kostum tari yang dikenakan dalam pertunjukan selalu memiliki nuansa warna kuning dan hijau. Warna ini dipilih karena menunjukkan simbol kesuburan dan kemakmuran rakyat.
Tari ini menggunakan sampur dalam pertunjukannya. Sampur merupakan selendang atau tali panjang yang diikatkan di bagian perut sang penari. Penggunaan sampur ini dikaitkan dengan kelembutan yang dimiliki oleh para wanita.
Selain itu, sebelum memulai pertunjukkan tari, acara selalu dibuka dengan memainkan gendhing Pangkur. Jika Anda masyarakat Jawa, tentu sudah tidak asing dengan gendhing Pangkur ini. Irama kendang menyatu selaras dengan gerakan penari yang luwes.
Tari ini juga memiliki karakteristik yang sangat menonjolkan kerakyatan, sehingga tari ini juga masuk dalam jenis tari pergaulan masyarakat. Dalam berbagai variasi, tarian ini juga disebut dengan istilah Tari Tayub. Jenis tari ini sangat berkaitan dengan taledhek atau tledek atau ledek.
Ciri khas lain dari tari ini adalah adanya keluwesan dari penari wanita yang terkesan erotis. Penari tunggal wanita akan menarikan tarian ini dengan gerakan yang tregel dan luwes sesuai dengan irama dari iringan pola kendang yang terdengar rumit.
Kapan Tari Ini Dibuat?
Tarian ini dikenalkan oleh K.R.M.T Wreksodiningrat ke dalam pihak keraton saat masa Pakubuwana IX pada tahun 1861-1893. Saat dibawa ke dalam keraton, tarian ini dimainkan oleh para pesinden atau penari waranggana.
Setelah mengetahui tarian ini, pihak dari keraton Mangkunegaran membuat jenis baru dari modifikasi tarian ini. Jenis tari Gambyong yang baru pun tercipta dengan nama tari Gambyong Pareanom. Jenis baru ini dibawakan pada tahun 1950 oleh Nyi Bei Mintoraras.
Perkembangan tari Gambyong terus berlanjut sejak tari ini ditetapkan sebagai tari penyambutan tamu di daerah Jawa Tengah. Saat itu Gubernur Jawa Tengah, H.Ismail, menetapkan tari ini sebagai adat untuk menyambut tamu.
Sejak saat itu, tari Gambyong terus berkembang dan memiliki berbagai ragam modifikasi seperti tari Gambyong Mudhatama, Gambyong Dewandaru, Gambyong Campursari, Gambyong Ayun-ayun, Gambyong Pangkur dan Gambyong Gambirsawit.
Baca juga: 10 Kesenian Tari Tradisional Indonesia
Dari Mana Tari Gambyong Berasal ?
Tari Gambyong berasal dari Provinsi Jawa Tengah tepatnya di daerah Surakarta. Tarian ini hidup dalam kehidupan masyarakat Jawa Tengah yang luwes menghadapi berbagai macam tuntutan kehidupan. Tari ini juga menjadi salah satu bukti betapa kaya masyarakat Jawa akan adat budaya.
Berapa Jumlah Penari Tari Gambyong?
Tari Gambyong adalah tarian yang awalnya dipertunjukkan dalam upacara ritual pertanian masyarakat Jawa Tengah. Namun, seiring perkembangannya tarian ini digunakan sebagai upacara penyambutan tamu dan memeriahkan pesta pernikahan masyarakat Jawa.
Pada awalnya, tarian ini hanya dimainkan oleh satu orang penari perempuan. Lalu tarian ini dimainkan sekitar 3 sampai 5 orang dalam pertunjukkan. Menurut kepercayaan, tarian ini harus dimainkan oleh penari dengan jumlah yang ganjil. Seiring berjalannya waktu, jumlah penari disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak hanya berpusat pada 3 atau 5 orang, tapi jumlahnya lebih banyak.
Bagaimana Tari Gambyong Dipertunjukkan?
Mengawali tarian ini, dimainkan musik pengiring yang menggunakan kendang. Biasanya yang dimainkan sebelum tarian ini dimulai adalah gendhing Pangkur. Musik pengiring tarian ini merupakan inspirasi dari gendhing Tayub khas dari daerah Blora, Jawa Tengah.
Musik pengiring ini biasanya dimainkan oleh 8 orang laki-laki. Alat musik yang digunakan pun tidak sembarangan, hanya alat musik tertentu yang bisa dijadikan pengiring. Diantaranya dalah gong, kendang, peking, kenong, kempul, simbal, drum dan saron.
Musik pengiring ini digunakan untuk mengiringi nyanyian yang biasanya dinyanyikan oleh sinden yang eksotik. Nyanyian yang didendangkan pun harus menggunakan bahasa Jawa. Lirik bahasa Jawa dipilih untuk iringan tarian ini karena masyarakat akan lebih mudah menerima pesan yang disampaikan jika menggunakan bahasa daerah sehari-hari.
Tarian ini memiliki 3 gerakan bagian, yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Dalam istilah tari Jawa, gerakan ini biasa disebut dengan maju beksan, beksan serta mundur beksan.
Pusat gerakan tarian ini berada pada kaki, lengan, badan dan kepala. Gerakan tangan dan kepala yang selaras serasi dengan irama musik pengiring, merupakan pola yang utama dalam gerakan tari ini.
Pandangan mata harus mengikuti setiap gerakan tangan atau jari-jari tangan yang meliuk-liuk dengan luwes. Selain itu, gerakan kaki juga terlihat nampak lembut dipadukan dengan irama yang menghanyutkan.
Demikian uraian singkat mengenai tari Gambyong. Tari Gambyong adalah salah satu budaya daerah yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Tarian ini harus selalu terjaga karena termasuk dalam budaya daerah serta kekayaan bangsa yang harus dilestarikan. Jadi, tidak ada salahnya bagi Anda untuk mempelajari kekayaan budaya ini.
Seni Tari
Tari Pendet – Bali, Ciri khas dan nuansa sakralnya

Tari Pendet adalah tari yang asli berasal dari Bali. Mulai ada sejak tahun 1950 an, ada asal mula mengapa tari yang seharusnya menjadi sesembahan sakral pada upacara religi ini menjadi tari selamat datang. Simak hal-hal menarik tentang tari Pendet berikut.
Apa Saja Properti yang Digunakan Pada Pementasan Tari Pendet?
Hanya ada satu properti yang digunakan pada tari Pendet. Namanya adalah Bokor, Bokor ini berupa nampan kecil yang pinggirannya telah dihias dengan janur. Tak hanya dihias pinggirannya saja, di dalam Bokor juga diberi berbagai macam bunga. Bokor ini harus selalu dibawa selama tari Pendet ditarikan.
Untuk kostum, ada beberapa bagian pakaian sekaligus yang digunakan oleh penari tari Pendet. Diantaranya ada kemben prade, tapih, sabuk prade, stagen, serta selendang. Selendangnya diletakkan di pundak penari.
Sedangkan untuk bagian rambutnya, akan diikat pusung gonjer dan dihias beberapa bunga sekaligus. Bunga-bunga yang digunakan antara lain bunga cempaka, bunga mawar, bunga jepun, dan bunga kamboja.
Selain kostum dan hiasan bunga pada rambut, para penari tari Pendet juga menggunakan aksesoris seperti anting-anting, kalung, dan gelang yang khas. Kemudian para penari tari Pendet juga dirias dengan make up yang sangat mempertegas garis muka. Selain supaya garis mukanya terlihat lebih jelas, mereka juga menggunakan subeng.
Bagaimana Sejarah Tari Ini?

Tari Pendet adalah tari yang tadinya hanya dilakukan pada saat pemujaan saja, tepatnya di tempat beribadah umat Hindu di Indonesia (Pura). Sebab, tari ini memang tadinya bertujuan untuk melakukan penyembahan kepada dewata yang sedang turun ke alam dunia. Namun demikian, seiring berkembanhnya waktu tari ini beralih fungsi sebagai tari penyambutan tamu.
Pendet sendiri diartikan sebagai persembahan yang mana bentuknya sebuah tarian. Karena hal ini, tari Pendet bukanlah tapi dengan gerakan yang perlu dikuasai dengan latihan intensif. Bisa dikatakan gerakan pada tari ini hanyalah mengikuti gerakan.
Gadis-gadis muda yang menafikan tari ini mengikuti gerakan dari wanita yang lebih tua, yang mana lebih senior dan bisa menjadi contoh yang baik. Tari Pendet yang ditarikan oleh putri biasanya dipentaskan setelah tari Rejang di halaman pura.
Tari ini memiliki gerakan lebih dinamis dibandingkan dengan tari Rejang. Tari ini ditarikan dengan menghadap ke arah suci dan penontonnya menggunakan pakaian upacara masing-masing. Penari juga menggunakan kostum khusus dan beberapa properti yang telah disebutkan di atas.
Di Mana Asal Tari Pendet?
Tari Pendet berasal dari Bali, Indonesia. Pernah ada kontroversi terkait ditunjukkannya tari ini dalam media televisi yang mana telah membekaskan sentimen Anti-Malaysia sejak kejadian tersebut. Pada tahun 2009 lalu, salah satu channel televisi bernama Discovery Channel Singapura mempertontonkan tari Pendet.
Negara Malaysia mengaku tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena iklan tersebut bukan dari negaranya. Kemudian Singapura telah mengirimkan surat baik ke Malaysia dan ke Indonesia.
Surat yang berisi pengakuan tanggung jawab penuh atas penayangan iklan yang berisi tari Pendet, tari yang berasal dari Indonesia. Sejak penayangan iklan ini pula muncul sentimen Anti-Malaysia yang masih terasa hingga sekarang.
Kapan Tari Ini Ditarikan?
Ciri khas tari Pendet adalah waktu dipentaskannya. Di atas telah disebutkan bahwa tari Pendet tadinya dipertunjukkan pada upacara sakral, namun sekarang ini juga sering dipertunjukkan pada penyambutan.
Acara-acara yang membutuhkan penyambutan di Bali sudah biasa dipentaskan pula tarian ini. Contohnya pada acara Asian Games yang diadakan di Jakarta beberapa tahun lalu, di acara yang mengundang banyak tamu dari luar negeri itu telah dipentaskan tari Pendet.
Siapa Pembuat Tari Ini?
Pembuat atau koreografer dari tari Pendet adalah I wayan Rindi. Tari Pendet ini tadinya dibuat untuk upacara sakral yang mengandung religius tinggi. Seiring berkembangnya waktu, seniman-seniman tari di Bali menjadi tari Pendet inj sebagai tari penyambut atau tari ‘selamat datang’. Oleh para seniman tari di Bali, disetujui bahwa tahun 1950 adalah tahun lahirnya tari Pendet.
Berapa Jumlah Penarinya?
Jumlah penari tari Pendet adalah lima orang aslinya, yang mana berasal dari apa yang dikembangkan oleh I Wayan Beratha pada tahun 1961 lalu. Tadinya tari Pendet ini ditarikan hanya empat orang, namun sejak tahun 1961 itu I Wayan Beratha menambahkan satu orang sehingga menjadi lima orang.
Meski begitu, tari Pendet ini tetap bisa ditarikan oleh lebih dari lima orang. Contohnya pada Asian Games yang pernah bertempat di Indonesia. Saat itu dipentaskan tari Pendet dengan sekitar 800 penari.
Meskipun pernah ada kontroversi antara Indonesia dengan Malaysia tentang tari Pendet – Bali ini. Namun authentic nya tari ini tidak akan pudar. Anda juga bisa menonton pementasan tari ini ketika ada acara-acara yang membutuhkan penyambutan.
-
Daerah7 tahun ago
Beredar Foto Seronok di Duga Siswi SMK Kandeman Kabupaten Batang
-
Sejarah8 tahun ago
Sejarah Bahasa Indonesia Dan Asal-Usulnya
-
Opini8 tahun ago
Umat Islam Diambang Kehancuran?
-
Dunia4 tahun ago
Ternyata ini rahasia utama belut listrik bisa keluarkan listrik mematikan
-
Internet4 tahun ago
Apa Itu Bisnis RT RW Net? Prinsip Dasar dan Potensinya
-
Seni Tari8 tahun ago
Tari Topeng Cirebon dan Makna Dibaliknya
-
wisata4 tahun ago
Perbedaan Bunga Rafflesia dan Bunga Bangkai | Bengkulu
-
Nasional7 tahun ago
Kenapa Sari Roti Diboikot? Karena Membongkar Kebohongan Mereka
You must be logged in to post a comment Login