Random
Sejarah Brand Oakley » Kisah Sukses Oakley bersaing pasar fashion

Sebagian besar pencinta dunia fashion kenal dengan merek satu. Desain logo yang simple dengan beragam produk olahraga keren menjadi ciri khasnya. Ya.. Oakley! Tapi tidak banyak yang tahu sejarah brand Oakley sebenarnya terinspirasi dari nama seekor anjing.
Oakley masuk dalam jajaran produk fashion branded terkenal di dunia. Dalam sejarahnya, Oakley termasuk mampu memiliki pangsa pasar tersendiri. Merek tersebut mampu bersaing ditengah nama-nama besar penyedia produk kebutuhan manusia lainnya.
Sejarah brand Oakley dalam penyedia produk olahraga
Dalam sejarah brand Oakley, cikal-bakal perusahaan yang mendunia ini berasal dari Foothill Ranch, California. Oakley, Inc turut ambil bagian dalam memproduksi beberapa perlengkapan olahraga. Seperti perlengkapan ski, hoki, dan golf.
Brand Oakley cukup pintar, mereka tidak masuk dalam sebuah perang terbuka. Mungkin mereka tahu; Hal itu membutuhkan energi yang besar untuk keluar menjadi pemenang. Apalagi ditengah jutaan persaingan beberapa merek yang telah tumbuh bak monster. Bisa berdarah-darah untuk sekedar bertahan.
Brand Oakley memasuki pasar melalui celah yang cukup sepi persaingan. Mereka tidak memproduksi perlengkapan olahraga secara keseluruhan. Brand Oakley membawa ide segar. Yakni fokus karyanya terhadap aksesoris olahraga. Berupa kacamata olahraga, jam, ransel, dan sepatu.
Dalam sejarah brand Oakley – mereka terbilang cepat mendapat tempat ditengah publik. Produk-produknya langsung terkenal dikalangan mereka yang hobi aktifitas out door. Memang Oakley juga memproduksi pakaian, namun baju bukanlah menjadi barang produksi primer dari perusahaan tersebut. Melainkan hanya untuk sekedar melengkapi.
Penggemar olahraga yang sangat majemuk menjadi salah satu sasaran pemasaran. Perusahaan satu ini sangat tahu bagaimana menempatkan diri dalam kalangan pecinta olahraga yang dianggap cukup berkelas/bergengsi. Ya.. mereka masuk kedalam jantung pasar kelas atas.
Brand Oakley sering menjadi sponsor jenis olahraga yang dianggap cukup keren dan yang sangat diminati oleh masyarakat banyak. Taktik pemasaran yang cukup jitu jelas harus dijalankan agar tak tertelan persaingan yang sangat ketat di bidang satu ini.
Oakley memanfaatkan kesempatan membuat satu hal yang berbeda.
Mereka masuk celah, “menyelinap” di antara banyaknya barang produksi yang isinya kaos melulu. Hasilnya cukup menggembirakan, produk-produknya mendapat sambutan baik di pasaran.
Walau kemudian produsen homogen Oakley juga banyak. Brand yang sangat unik ini menjadi semacam energi tersendiri. Bahwa, produk tersebut merupakan salah satu produk yang bagus dan sangat bergengsi. Bentuk dan desain yang berbeda dengan produk sejenis. Dan inilah kunci sukses sejarah brand Oakley mendunia.
Anak-anak muda sangat paham dan akrab dengan produk ini. Mereka akan sangat bangga menyebutkan mereknya. Terutama jenis kacamata yang terlihat keren, modis, trendy, serta sangat futuristik.
Oakley membentuk sebuah ‘brand image’ sebagai produk fashion yang mampu membuat pemakainya terlihat lebih cantik, lebih tampan, dan lebih berkelas.
Sejarah brand Oakley melawan rival dikelasnya.
Dunia bisnis memang identik dengan persaingan. Apalagi dalam dunia fashion branded. Begitupun yang dialami oleh Oakley. Adidas, Nike, dan Reebok merupakan rival primer nan berat Oakley di global bisnis.
Harus diakui ketiga merek bergengsi itu ialah brand yang sangat sulit disaingi. Mereka telah lebih dahulu eksis dan berkuasa di dunia fashion olahraga. Dalam hal ini, berbagai mobilitas pemasaran benar-benar diperhitungkan agar langkah itu tak dipandang sebagai sesuatu yang sia-sia. Dimana dapat saja membuat tersisih.
Memang, tidak seperti pesaingnya. Oakley tidak mempersembahkan sepatu berkelas dengan teknologi tinggi ke pemain sepakbola dunia, seperti Ronaldo dan Messi. Tetapi, jangan tanya kalau soal kacamata. Para pemain kelas global akan memilih produk mereka dan bukan produk yang dipunyai oleh perusahaan lain.
Kemampuan dalam penempatan diri dengan jenis produk yang tak diproduksi oleh pesaingnya, telah membuat Oakley mampu bertahan selama bertahun-tahun di bisnis yang super ketat ini.
Dasar utama, inovasi dan kreativitas. Dimana terus ditantang agar dapat membuat dan menciptakan kebutuhan konsumen yang terus berubah sesuai dengan trend zaman. Ini juga yang terus dilakukan oleh pihak perusahaan tersebut.
Untuk kacamata sendiri, Oakley mempunyai beberapa bentuk dan rancangan yang cocok bagi berbagai bentuk karakter wajah orang yang memakainya.
Seperti diketahui bahwa setiap kontur wajah membutuhkan rangka kacamata yang berbeda. Dengan demikian, pemakaian kacamata itu tak hanya berfungsi sebagai pelindung mata semata. Tetapi juga sebagai bagian dari fashion dan gaya hayati yang akan membuat pemakainya tampak semakin berkelas, modis, elegant dan tampil fashionable.
Awal sejarah brand Oakley dari perusahaan kecil
Dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar. Oakley juga melalui proses tersebut. Perusahaan ini dirintis Jim Jannard pada 1975 silam. Modal awal perusahaan besar ini hanya $300.
Sama seperti yang lain, layaknya sebuah usaha yang dimulai dengan kapital kecil, Jim Jannard memulainya dengan penuh keprihatinan.
Ia memulai dari garasi kecil rumahnya sendiri. Nekad dan ia tidak terlalu mempedulikan tempat. Saat itu yang ia pikirkan adalah ia mampu membuat satu produk bagus dan lain daripada yang lain. Sehingga orang akan melirik.
Sebagai perintis, pendiri Oakley sadar, kalau rancangannya sama dengan produk dari perusahaan lain, maka ia tidak akan mempunyai kesempatan menembus pasar yang telah ada dan berdiri kokoh.
Nilai keseriusan dan perbedaan itu membuat orang tertarik dan mau mencoba. Dari keinginan mencoba sekali dan merasa nyaman, mereka akan mencoba membeli produk lainnya.
Hukum alam dan menjadi kecendrungan yang pasti, para pemakai itu konfiden. Bahwa merek satu ini mempunyai kualitas dan bentuk desain yang memang tak sama dengan yang lain. Sehingga konsumen merasa sangat spesial. Rasa spesial inilah yang semakin membuat produk yang baru diluncurkan itu menjadi cepat diserap oleh pasar dan diminati.
Sebenarnya, Oakley sendiri diambil dari nama seekor anjing milik Jim Jannard. Jannard mulai memperkenalkan produknya yang ia beri nama The Oakley Grip. Produknya pertamanya berupa kacamata, menggunakan bahan berbeda, dikenal dengan nama unobtanium.
Bahan ini terasa sangat ringan sehingga saat dikenakan batang hidung tak akan lecet dan telinga tak akan terasa pegal/gatal.
Tidak adanya reaksi seperti elergi dan ringannya bobot kacamata karya Jim Jannard ini, telah membuat produk tersebut langsung digemari oleh para konsumennya. Terutama dari kalangan anak muda yang hobby olahraga atau kegiatan di luar ruangan.
Dari kesuksesan tersebut, kemudian Jannard memproduksi plat nomor, sarung tangan, grip pelindung siku, dagu dan kacamata bagi komunitas BMX dan Motocross.
Produk yang sangat khusus itu ternyata cara yang sangat jitu. Dengan menembak para komunitas penggemar satu olahraga, artinya Jim Jannard membidik seluruh anggota komunitas yang biasanya senang sekali kalau mengenakan barang yang sama sebagai simbol kebersamaan dan kekompakan.
Dari sinilah kemudian, semakin terkenal produk Oakley di berbagai komunitas olahraga. Akhirnya, produk tersebut tak hanya dijual di Amerika, produk ini telah melalangbuana ke berbagai negara lain. Jim Jannard dapat dikatakan sangat cerdas. Taktik pemasarannya sangat luar biasa bagus. Ia sangat jeli melihat celah dan peluang yang belum tergarap dengan sangat baik oleh kalangan perusahaan yang bergerak di sasaran pasar yang sama saat itu.
Sejarah Perkembangan Brand Oakley
Tepat lima tahun setelah itu, 1980, produk Jannard mulai banyak dikenal oleh publik dunia. Jannard meluncurkan sepasang kacamata yang disebut O-Frame. Oakley kemudian hadir dengan logonya, dan mulai terkenal di pasar global olahraga. Pada 1983, perusahaan ini memunculkan produk kacamata buat olahraga ‘keren’ ski.
Hanya dalam waktu kurun lima tahun, nama perusahaan Oakley telah sangat dikenal? Ini ialah satu prestasi yang sangat luar biasa untuk ukuran dunia bisnis.
Harus diakui, tidak mudah untuk dapat melakukan hal ini. Kemajuan ini jelas menuntut kerja yang lebih keras lagi dan ide pengembangan produk yang lebih gila-gilaan tetapi tetap terkontrol.
Seiring dengan hal itu, pihak Oakley kemudian mulai berani memberikan sponsor yang lebih luas kepada lebih banyak komunitas olahraga agar produk mereka semakin dikenal. Selanjutnya, mereka memperkenalkan produk kacamata Factory Pilot Eyeshades. Lagi-lagi berorientasi pada kebutuhan berolahraga. Kemudian diikuti lagi oleh produk kacamata fashion dengan gaya lebih kasual, yaitu Frogskin Oakley.
Tidak perlu sesuatu yang luar biasa, brand image membuat produk yang cukup keren ini langsung ditanggapi dengan sangat baik oleh para penggemarnya. Penggemar malah seakan tidak sabar menanti produk baru dengan cita rasa yang baru dan penggunaan yang lain lagi. Mereka seolah menanti jenis makan baru dengan rasa yang terlihat lebih lezat.
Tahun 1995, produk Jannard go public. Hal ini memberikan laba baginya sebesar $ 21 juta. Berkat kesuksesannya, Jannard menjadi orang kedua terkaya di residennya, Orange County, dengan penghasilan sebanyak $ 627.000.000.
Sejarah brand Oakley dan perjalan karir Jim Jannard terus berkembang. Tahun 1999, perusahaan ini bekerja sama dengan pihak Nike buat penjualan kacamata, sepatu, baju olahraga, dan jam tangan.
Hingga akhirnya, 2001, Oakley didaftarkan sebagai merek dagang dunia. Kerjasama yang dilakukan oleh pihak perusahaan bukan hanya dilakukan dengan pihak Nike, Inc. Oakley juga bekerja sama dengan Fox Racing.
Oakley juga secara sosial memberi bantuan kacamata bagi para pekerja di Chile yang terjebak selama beberapa minggu di pertambangan. Kacamata tersebut didesain dengan konservasi mata yang optimal dan bisa melindungi mata dalam kegelapan. Produk dari Oakley juga digunakan bagi para angkatan bersenjata milik Amerika Serikat.
Fashion, pakaian, dan berbagai produk branded memang mahal. Namun sensasi kebanggaan, gengsi, rasa percaya diri dan tentunya kualitas memang sebuah nilai yang harus dibayar mahal.
Baca kisah sukses menarik lainnya di sini

You must be logged in to post a comment Login