Connect with us

Opini

Masih Soal FPI Bentrok dengan Warga

Published

on

Menyoal tindakan anarkis FPI di Indonesia 2

Sejak sering terjadinya bentrok antara masyarakat dan anggota FPI yang dalam menjalankan organisasinya cenderung anarkis, saya sangat tertarik memahami hadist yang mungkin jadi landasannya.

Apalagi baru-baru ini saya mendapat berondongan argument dari seorang teman debat saya di jejaring sosial facebook. Dimana tetap mendukung organisasi yang mengaku pembela Islam tersebut, kendati ia pun mengakui apa yang dilakukan oleh FPI banyak brutalnya.

(baca artikel sebelumnya; Menyoal tindakan anarkis FPI di Indonesia)

Khususnya berkenaan dengan insiden bentrok antara sejumlah anggota FPI asal Temanggung dengan puluhan warga Sukorejo itu terjadi Kamis (18/7) sekitar pukul 14.00 WIB yang diduga dipicu oleh aksi “sweeping” yang dilakukan anggota FPI di tempat lokalisasi di Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga setempat menolak aksi “sweeping” yang dilakukan anggota FPI Temanggung karena menilai FPI tidak berhak dan bukan wilayah ormas yang bersangkutan.

Akibat bentrok tersebut, sejumlah anggota FPI dan warga menderita luka, satu unit mobil bernomor polisi AB 7105 SA milik FPI dibakar massa serta beberapa mobil lainnya rusak terkena lemparan batu.

Selain itu, seorang perempuan bernama Tri Munarti juga diketahui meninggal dunia di rumah sakit akibat secara tragis tertabrak dan terseret mobil yang ditumpangi beberapa anggota FPI yang panik saat dikejar puluhan warga setempat.

Dalam, oke saya meminjam istilah teman yang menjadi lawan ‘debat kusir’ saya, tersebut, teman saya memberondong beberapa ayat dan hadist yang menurut dia menjadi landasan kenapa ia mendukung organisasi yang belakangan ini dikenal cukup anarkis yakni FPI (Front Pembela Islam). Bahkan, terkesan bahwa tindakan arogan tersebut memang diperlukan.

Menurut dia, (tanpa saya edit, langsung copas dari akun facebook);

FPI tetap harus dipertahankan di INdonesia,,, karena selama ini hanya ormas ini yang melakukan bentuk nyata memberantas segala kemaksitan (Miras, judi, pelacuran)… sementara selama ini umat Islam lainnya banyak yang apatis, cuek (Hanya ceramah tanpa ada bentuk nyata)…. padahal jelas agama melarang miras dan maksiat, kalau kita ngaku beragama, aturannya kita berantas.. bukan pemberantasnya yang kita caci maki… meskipun sikap FPI Kemarin memang banyak brutalnya…

Ketika saya menyatakan bahwa tindakan ancaman/kekeerasan itu tidak efektif, maka ia mempunyai argument lain;

buka saja lagi sejarah-sejarah islam mas bro,, dipelajari juga, asbabun nuzul, asbabul wurud, disana dijelaskan satu peersatu penyebab turunnya hadits atau ayat… Islam tidak pernah mengajarkan untuk cuek, apatis melihat kemunkaran di depannya. Itulah makanya dikatakan salahsatu tanda kiamat adalah hilangnya ahli agama dari muka bumi.,, itu artinya tidak ada lagi orang yang mengingatkan amar mahruf nahi munkar…. ingat islam bukan hanya mengajarkan amar mahruf, tapi juga nahi munkar…

Tidak hanya itu, lalu pendapatnya pun ia dukung dengan beberapa dasar seperti;

Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika dia tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan hati, dan demikia itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim), tolong kawan artikan saja hadits ini, dan tolong lihat ASBABBUL WURUDNYA,,, trims kawan.

“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (Dien)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS Al Hajj 40)…

Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika dia tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan hati, dan demikia itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim).. trims kawan

Kewajiban mengubah kemungkaran dengan cara yang paling memungkinkan seperti yang disebutkan, maka tidak cukup hanya dengan nasihat bagi yang mampu menghilangkannya dengan tangan, dan tidak cukup dengan hati bagi yang mampu menghilangkannya dengan lisan. (At Tuhfah Ar Rabbaniyah, syarah No. 34)

Ada pun sabdanya “maka hendanya dia merubahnya” maka ini merupakan perintah yang menunjukkan wajib menurut ijma’ umat. Hal ini sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah tentang wajibnya amar ma’ruf nahi munkar, dan ini juga bermakna nasihat yang merupakan pokoknya agama ini. (Syarh Al Arbain Nawawiyah, Hal. 112)

Sebagian orang ada yang menahan diri dari amar ma’ruf nahi munkar, karena mereka merasa belum layak dan masih banyak kesalahan alias masih merasa belum sempurna. Sikap ini tidak benar, sebab kesempurnaan diri bukanlah syarat untuk melakukan da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar.

Om dedi ariko : sekarang anda bertanya soal baik atau perusakan, berapa banyak yang dirusak oleh FPI? Nah sekarang bandingkan dengan berapa banyak generasi indonesia yg hancur dengan miras dan perjudian, jangan bersikap pesimis, dengan usaha pemberantasan…. Sekarang apa tindakan nyata saudara dalam memberantas peredaran miras dan perjudian yg katanya dilarang oleh agama? Katanya anda cerdas tak mau kekerasan? Apa bentuk konkrit anda? Apakah hanya sekadar retorika? Sekadar ceramah? Apakah sekedar mngumpat dalam hati sajakah? Dimana kepedulian saudara sbgai seorang muslim melihat kemunkaran di depan d depan anda? Nabi Muhammad sudah brjuang habis2an, tanpa kenal lelah, walaupun kemaksiatan dan perjudian di zaman jahiliah itu tidak akan binasa sampai akar-akarnya? Lalu apakah nabi Muhammad SAW akhirnya diam karena pesimis? Tidak bukan?

Sejujurnya, selama ini saya tidak begitu mendalami tentang hadist-hadist, bagi saya berbuat baik menjaga diri untuk hidup yang baik tanpa menganggu orang lain, itu sudah cukup baik.

Namun ketika saya disodorkan dengan hadist-hadist dan ayat-ayat tersebut, hati saya tergerak untuk memahami maknanya. Benarkah arogansi itu memang harus dan wajib untuk menegakkan kebenaran. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh organisasi seperti FPI dan pendapat teman saya tersebut??

Untuk itu, lalu saya mencoba habis-habisan untuk mendalami makna yang terkandung didalamnya. Kendati dengan keterbatasan ilmu agama yang saya miliki. Setelah berulang kali saya kembali menyimak hadist dan ayat-ayat tersebut, lalu timbul sebuah gelombang besar yang maha dasyat yang membuat saya bergidik. Ada sebuah bahaya besar yang akan muncul jika hal itu ditelan bulat-bulat tanpa dicerna oleh pemikiran yang bersih, bijaksana, dan cerdas.

Saya semakin ngeri ketika membayang pendapat teman saya ini jika juga diamini oleh sebagian besar masyarakat muslim. Apalagi di Indonesia mayoritas muslim. Alam pikiran saya tersedot ke sebuah suasana yang mengerikan. Bagaimana tidak? Dalam bayangan saya akan terjadi kehancuran yang maha dasyat di zaman tehnologi canggih seperti ini.

Zaman dahulu dengan peralatan yang ala kadarnya saja sudah membuat perang dalam cerita-cerita saja sudah sedemikian mengerikan, apalagi zaman sekarang. Bom atom, nuklir, rudal, pasukan siap mati dengan atas nama jihad akan berseliweran dibumi ini. Entah yang benar atau salah, setiap detik bagian dari bumi akan hancur.

Singkat cerita, dunia hancur luluh!!!

Yang jadi pertanyaan; benarkan sumber dan sang penyampai hadist dan ayat tersebut sekonyol itu? Lalu benarkah Nabi nya orang Islam sebesar nabi Muhammad searogan itu dalam menyampaikan kebenaran?? Benarkah karakter anarkis dan brutal itu memang napasnya Islam, sehingga membenarkan tindakan para teroris yang mengorbankan banyak mahluk hidup ciptaan tuhan yang lainnya. Karena mereka telah menganggap bahwa mereka benar…

Dalam hal ini, ada sesuatu yang menghibur dalam hati saya. Yang juga merupakan harapan sekaligus do’a, bahwa masih banyak masyarakat muslim yang berhati sejuk, damai, bijaksana, dan cerdas dalam memaknai hadist dan ayat-ayat sebagaimana dimaksud diatas.

Untuk itu, saya berkesimpulan, kecerdasan dalam beragama mungkin perlu menjadi skala prioritas dalam syiar-syiar atau dakwah-dakwah para pemuka agama. Tidak hanya Islam, juga Kristen, Budha, Hindu, atau lainnya.

Kebodohan dan kepicikan dalam memahami, memaknai, menafsirkan, akan membahayakan bagi orang lain maupun diri sendiri. Dan saya yakin, agama diturunkan bukan untuk membahayakan orang lain. Melainkan menjadi rahmat yang dapat membuat dunia ini damai dalam keselarasan kendati beragam.

Kebodohan dan kepicikan akan membawa arti yang sangat jauh dari tujuan suatu ajaran kebenaran yang terkandung dalam agama.

Sebagai salah satu contoh untuk dimaknai;  

Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika dia tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan hati, dan demikian itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)..

Kewajiban mengubah kemungkaran dengan cara yang paling memungkinkan seperti yang disebutkan, maka tidak cukup hanya dengan nasihat bagi yang mampu menghilangkannya dengan tangan, dan tidak cukup dengan hati bagi yang mampu menghilangkannya dengan lisan. (At Tuhfah Ar Rabbaniyah, syarah No. 34)

Jika hal ini dimaknai orang-orang berpikiran kerdil, picik, bodoh, dan putus asa, maka ketika melihat kemungkaran akan memaknai perintah ‘dengan tangannya’, dengan sesuatu hal yang keras, seperti memukul, mencabik, menjambak, mendorong, atau lainnya.

Namun akan jauh berbeda ketika hal itu dimaknai oleh orang-orang bijaksana, cerdas, dan optimis. ‘dengan tangannya’ akan dimaknai upaya-upaya yang elegant, seperti membimbing, mengulurkan tangan, menggandeng, dan lainya.

Tentang efeknya, jelas hal-hal yang elegant lah yang akan membuahkan hasil yang maksimal dan kekal. Karena tidak ada sesuatu yang berjiwa yang tidak butuh dengan hal-hal yang mengandung unsur kebaikan. Jangankan manusia, binatang yang tidak punya pikiran pun merasa nyaman dengan perlakuan yang baik.

Saya yakin, dalam proses tumbuhnya agama memang diwarnai dengan perang. Namun saya yakin bukan perang karena memaksakan kebenaran tapi perang mempertahankan kebenaran.

Sedikit gambaran;

Ketika seorang anak kecil berbuat salah, engkau bisa gunakan tanganmu untuk memukul, mencubit. Dengan mulutmu untuk membentak, menghardik, dan mengatakannya salah. Tapi sebaliknya, engkau juga bisa menggunakan tanganmu untuk mengulurkan tanganmu dengan kasih sayang dan menasehati dengan mulutmu dengan kata-kata cerdas dan sejuk.

Soal tuhan suka yang mana, tanya sendiri….

Blogger dan SEO Expert di Garuda Website. Sebuah perusahaan Web Developer di Jakarta Indonesia

Opini

Apa Yang Melatarbelakangi Terbentuknya Kampung Pancasila

Published

on

apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung pancasila

Desa Pancasila merupakan julukan desa yang menjadi contoh penerapan nilai-nilai Pancasila, apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung pancasila?

Istilah desa Pancasila digunakan di Kecamatan Lengkong Wetan, Kecamatan Tebing Tinggi, dan Desa Balun. Program Desa Pancasila dikembangkan dalam tiga fase, meliputi interpretasi, internalisasi, dan aktualisasi Pancasila.

Sedangkan proses implementasinya meliputi ranah sosial, budaya, dan keilmuan. Pemerintah memilih daerah yang dijadikan sebagai desa Pancasila berdasarkan tingkat toleransi beragama yang tinggi. 

Lantas apa motivasi desa Pancasila? Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut. 

Apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung pancasila

apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung pancasila
Sumber gambar: KELURAHAN PRINGGOKUSUMAN

Berikut ini adalah sejarah Desa Pancasila. Misalnya penerapan praktis nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, atau sikap toleransi antar umat beragama. 

Orang dapat hidup damai tanpa konflik meskipun keyakinan agama, etnis, dan budaya mereka berbeda. Masyarakat di wilayah desa Pancasila rukun. Desa Pancasila memiliki tujuan sebagai berikut. Apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung pancasila?

Mengembangkan media pembelajaran Pancasila bagi masyarakat luas, dan meningkatkan pemahaman di antara komunitas etnis Pancasila yang berbeda.  Menanamkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, menanamkan pemahaman bahwa seluruh rakyat Indonesia terpanggil untuk menerapkan sila pancasila. 

Menanamkan rasa bahwa seluruh rakyat Indonesia diharapkan memberikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemimpin bangsa, karena telah menemukan dan menciptakan Pancasila sebagai dasar negara. Sudah paham apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung pancasila?

Hasil yang diharapkan dari program desa Pancasila adalah peningkatan kecerdasan masyarakat. Pancasila akan membantu membangun pribadi yang unggul melalui proses interpretasi, internalisasi, dan aktualisasi. 

Pengembangan budaya melalui Pancasila juga akan menghasilkan kecerdasan spiritual. Perkembangan sosial akan menghasilkan kecerdasan emosional, dan perkembangan ilmiah kecerdasan intelektual. 

Berikut adalah jawaban dari “apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung pancasila” semoga bermanfaat.

Baca Juga: Bagaimana Karakteristik Umum Dari Teks Prosedur

(Upy/G)

Continue Reading

Nasional

SBY Ngetweet, Jokowi Datangi Proyek Mangkrak di Maluku

Published

on

By

SBY Ngetweet - Jokowi Datangi Proyek Mangkrak di Maluku

Presiden Jokowi memang suka sekali blusukan. Karena dengan begitu dia merasa selalu mendapat cerita dan masalah di lapangan, sehingga bisa langsung dicarikan solusinya.

Di sela-sela kunjungannya ke Maluku, semalam Presiden sempat berdiskusi dengan ketua dan anggota DPRD Maluku dan Kota Ambon. Salah satu hal yang paling dikeluhkan adalah krisis listrik. Baru semalam dikeluhkan, paginya Presiden merasakan sendiri mati listri selama beberapa jam.

Dari situ kemudian Presiden blusukan meninjau pembangkit listrik di Maluku. Tumpukan besi dan penuh dengan rumput seperti Hambalang. Hanya saja kali ini Presiden tak sempat geleng-geleng. Hanya menatap kosong proyek mangkrak yang seharusnya sudah dianggarkan sejak 2007 dan harusnya selesai pada 2011. Namun proyek senilai 800 milyar ini sekarang nasibnya nyaris sama seperti Hambalang.

Komentar Presiden pun nyaris sama saat geleng-geleng melihat Hambalang “Oleh karena itu saya memutuskan untuk melihat seperti apa kondisinya, apakah bisa dilanjutkan atau tidak. Tapi mengenai proses hukumnya saya belum tahu, akan saya cek dulu.”

Sementara Menteri ESDM Ignasius Jonan saat ditanya wartawan menjawab masih akan menanyakan kesanggupan PLN. Sebab memang tidak mudah untuk melanjutkan proyek mangkrak, terlebih dana yang diperlukan cukup banyak.

“Indonesia itu negara kepulauan, jadi tidak mungkin ada jaringan nasional. Bisa ada, tapi biayanya mahal dan tidak relevan. Karena itu setiap pulau harus punya pembangkit independen sendiri-sendiri,” kata Jonan.

Susahnya melanjutkan proyek mangkrak

Sebelumnya, ketika Presiden Jokowi meresmikan sebuah proyek, kerap dianggap hanya melanjutkan proyek SBY. Padahal kebanyakannya adalah proyek baru dan sebagian merupakan proyek mangkrak.

Patut menjadi catatan, bahwa melanjutkan proyek mangkrak itu bukan pekerjaan mudah. Perlu keberanian di atas rata-rata. Ini sama seperti menikahi orang yang sudah pernah bercerai (mangkrak). Perlu evaluasi, penelitian dan keberanian untuk melanjutkannya.

Sebab sebuah proyek yang belum selesai atau mangkrak, pasti memiliki masalah yang sangat serius di dalamnya. Sama seperti orang cerai, pasti ada masalah. Kalau tidak ada masalah harusnya rampung!

Contoh saja Hambalang, meski Presiden sudah pernah datang tahun lalu, menginstruksikan segera ambil keputusan dilanjutkan atau dijual alat-alat dan perabotan yang sudah terlanjur dibeli, sampai saat ini pun masih penuh perdebatan. Sebab kalau dibiarkan, negara sudah keluar uang banyak. Mau melanjutkannya masih perlu pendanaan lagi, ingin menggusur dan memanfaatkannya untuk hal lain pun perlu dana tambahan.

Begitu juga dengan pembangkit listrik di Maluku ini, pasti ada masalah serius. Beberapa bulan lalu KPK sudah menyatakan sedang mendalami satu persatu kasus mangkrak peninggalan SBY, yang salah satunya adalah pembangkit listrik di Maluku.

Entah karena masih ada masalah hukum atau perencanaannya belum selesai, yang jelas pembangkit listrik di Maluku ini sebenarnya direncanakan segera dimulai lagi pada 2016 lalu. Namun sampai sekarang belum ada yang berani menyentuh atau melanjutkannya. Memang cukup mengerikan melihat proyek senilai 800 milyar ini ternyata telah dicairkan setidaknya 71 persennya. Dan 3 kontraktor penerima dana tersebut sudah kabur sebelum pekerjaannya selesai.

Tweet SBY

Entah mengapa setiap langkah Jokowi selalu memiliki kebetulan-kebetulan yang menarik. Seperti SBY yang melakukan tour de Java karena ingin mendengar curhat masyarakat padahal terbalik, Jokowi tiba-tiba datang blusukan dan geleng-geleng di Hambalang.

SBY sempat ngetweet “Tugas pemimpin & generasi berikutnya adalah melanjutkan yang sudah baik & memperbaiki yang belum baik. Continuity & Change. *SBY*”

Kemarin SBY ngetweet, hari ini Jokowi datangi proyek mangkrak. Hahaha Luar biasa. Blusukan Jokowi melihat proyek mangkrak sangat sesuai dengan tweet SBY tentang melanjutkan dan memperbaiki. Sepertinya Presiden Jokowi dan Kapolri enggan ditanyai oleh SBY lagi.

Begitulah kura-kura.

Continue Reading

Nasional

Aksi Demo 112, Strategi Akhir SBY dan Taktik Jitu Tito

Published

on

By

Aksi Demo 112 Strategi Akhir SBY dan Taktik Jitu Tito

FUI, FPI, HTI, GNPF – MUI sedang dilanda kepanikan hebat. SBY yang sangat yakin dengan strateginya, kini mengalami kebingungan. Strategi menjegal Ahok gagal total. Demo-demo besar yang sudah dilancarkan ternyata sia-sia. Pun doa hebat dengan bumbu nasi tumpeng ala Habiburokhman agar Ahok cuti selamanya, ternyata gagal terkabul. Sabtu depan, 11 Februari, Ahok dipastikan kembali aktif menjadi gubernur.

Kalapnya SBY dilampiaskan dengan curhat lewat cuitan di Twitter. SBY pun berbalik menggunakan lagi strategi melodrama dan melankolis untuk menghantam strategi Ahok yang didukung oleh berbagai macam pihak. Pada Die Natalis Demokrat kemarin, SBY hanya bisa bernostalagia dengan bahasa teratur nan sistematis berutopi menyindir berbungkus wake up call kepada Jokowi. Sindiran lebay SBY itu hanya dijawab dengan bermain futsal oleh Jokowi bersama dengan menteri-menterinya.

Kini Jokowi dan The Invincible hand sedang tertawa terkekeh, terbahak-bahak dan termehek-mehek, menyaksikan upaya terakhir para lawan-lawan Ahok lewat rencana demo berbungkus doa dan jalan santai 112. Demo 112 dan seterusnya, sudah dicium baum amisnya oleh Tito. Bisa dipastikan bahwa Tito akan kembali menggiring demo-demo itu menjadi ucapan lantunan doa di Masjid Istiglal.

Gelombang kesadaran, rebound consciousness, terbukti telah kembali muncul dengan dukungan mengalir kepada Ahok. Pasca terpuruk di dasar jurang, Ahok secara meyakinkan telah kembali bangkit. Hal itu disebabkan oleh kegagalan SBY menggoreng elektabilitas Agus lewat survei dan penggiringan opini buruk terhadap Ahok.

Ide konyol Agus tentang kota terapung, membangun tanpa menggusur, namun terakhir menggeser sedikit, menghidupkan BLT dan seterusnya, semakin meyakinkan publik bahwa Agus adalah fotokopinya SBY. Publik mendapat kesan bahwa Agus memiliki kecenderungan seperti SBY sebagai sosok yang tidak tegas, peragu dan tak nyambung. Publik memahami bahwa dalam membuat kebijakan di DKI, sosok seperti Agus hanya akan menghasilkan kebingungan dan kegalauan birokrasi.

Agus yang gaya bicaranya  mengambang dan menghapal materi debat dilihat oleh publik DKI sebagai sosok yang tidak mampu memimpin Jakarta. Ditambah dengan calon wakilnya Sylvi yang tersangkut korupsi akan semakin membuat warga DKI menjauhi Agus dan SBY. Publik Jakarta tidak mau kalau kota mereka akan kembali menjadi kota rimba, kota mafia, kota para koruptor selama lima tahun ke depan. Oleh karena itu sampai kiamatpun, Agus tak akan menang di Pilgub DKI 2017. Agus akan tersingkir. Lalu bagaimana dengan Anies?

Kubu Prabowo yang terpaku pada kesantunan Anies tak berhasil menghapus dalam ingatan publik bahwa Anies yang tak becus menjadi menteri dipecat oleh Presiden Jokowi. Anies Baswedan yang awalnya menjanjikan dan akan dijadikan manusia yang dizalimi oleh Presiden Jokowi karena dipecat, justru makin menunjukkan diri tidak berkualitas. Ternyata Jokowi sama sekali tidak menzalimi Anies. Anies memang tidak becus dan layak dipecat.

Kualitas Anies bisa dilihat dari debat dan program-program awang-awangnya. Dalam debat Anies Baswedan gagal menunjukkan kemampuan kualitas manajerial dan intelektualitasnya dengan aneka jawaban yang hanya berupa utopi dan sindiran. Anies hanya mengambar-gemborkan subisidi dan gratis ini dan itu yang disimpulkan dengan up-grade manusia dan lukisan kampung indahnya di bantaran sungai.

Bisa dipastikan bahwa masyarakat Jakarta tidak akan tergerak hatinya memilih calon yang kemampuan manajerialnya rendah dan kalah sama Menteri Susi. Anies diyakini tidak mampu mengurusi Jakarta dengan segudang problematikanya. Hal itu bisa dilihat ketika Anies tidak becus mengurusi satu kementerian saja. Anies diyakini dan dipastikan tidak mampu menjadi Gubernur DKI Jakarta yang berhasil. Apalagi Anies melakukan blunder dengan mengunjungi dan bermesraan dengan FPI yang sarat dengan kontroversial.

Kegagalan strategi SBY untuk mengorbitkan Agus dan Prabowo untuk mengangkat Anies melawan Ahok,  menjadi semakin terperosok oleh strategi menjepit ala Tito. Tindakan tegas Tito yang didukung oleh TNI untuk menetapkan Rizieq FPI sebagai tersangka jelas telah membuat SBY gundah gulana.

Begitu cepat Rizieq FPI jatuh membumi dari euforia kemenangan yang melambung setinggi langit. Ternyata Rizieq yang dua bulan lalu melambung di langit ketujuh, dengan mudah ditetapkan sebagai tersangka penistaan pancasila. Sikap tegas Tito ini telah membuat nyali SBY ciut. Ke depan bisa dipastikan bahwa satu persatu tokoh-tokoh persekutuan gelap akan ditekuk oleh Tito.

SBYpun kini terlihat semakin panik ketika orangnya di Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar  dicokok KPK. Sekarang di MK tidak ada lagi kaki tangannya yang bisa dimanfaatkan jika ada sengketa Pilkada. Maka satu-satunya skenario akhir yang ditunjukkan oleh SBY adalah aksi melodramanya sebagai sosok yang dizalimi.

Penetepan Rizieq FPI sebagai tersangka, ditambah dengan kasus heboh dahsyat kasus firza hots, plus ditekuknya Munarman dan sekarang Backhtiar Natsir dalam bidikan Tito, telah membuat warga DKI Jakarta berbalik dari jangkauan Anies. Jelas masyarakat Jakarta banyak yang tidak suka dengan FPI. Dan karena Anies telah bermesraan dengan FPI, maka warga Jakarta menjauh dari Anies.

Demo yang berbungkus doa dan jalan santai tanggal 11 Februari ke depan, bisa dipastikan akan dikendalikan penuh oleh Polri dan TNI. Apalagi demo-demo itu jumlahnya sudah jauh menyusut akan memudahkan Polri dan TNI mengawasinya. Menjelang hari pencoblosan popularitas Ahok dipastikan akan terus naik. Apalagi pada hari Sabtu mendatang, Ahok akan kembali secara resmi menjadi gubernur DKI Jakarta.

Kini kepusingan, sakit kepala, panik dan galau melanda SBY. Ternyata Ahok gagal ditahan, gagal dipenjara dan gagal dijegal. Ia kemudian hanya bisa bernyanyi lagu anak muda ‘Munajat  Cinta’ dengan refren yang diubah: ‘Tuhan kirimkan aku gubernur yang baik, Agus, eh ternyata Ahok’. Sementara demo 112 akan diteriakin dengan kencang oleh Tito dengan bunyi: ‘dilarang berdemo di masa tenang bro’.

Begitulah kura-kura.

Continue Reading

Trending