Connect with us

wisata

Gunung Tidar, Pesona Alam dan Wisata Ziarahnya

Published

on

gunung
OW Gunung Tidar
OW Gunung Tidar

Sebagai kota, Magelang – Jawa Tengah cukup beruntung memiliki aset wisata Gunung Tidar. Pesona alam hutan dengan vegetasi tumbuhan yang hidup beragam. Seperti cemara, pinus, dan pohon salak dan lainnnya. Membuat suasana sekitar alam tersebut sangat cantik dan menyegarkan.

Tidak heran jika gunung Tidar ini dijadikan pemerintah setempat sebagai salah satu obyek wisata dan dimanfaatkan untuk kegiatan olah raga seperti hiking di daerah Kota Magelang. Selain kebaikan alam dengan udara yang menyegarkan paru-paru, Gunung Tidar ini juga memiliki jalur tracking yang menantang.

Wisata Magelang PuncakTidar Magelang Track Menuju Yang Sudah Mengalami Renovasi
Track menuju puncak Gunung Tidar yang sudah mengalami renovasi

Tidak perlu khawatir bagi yang tidak berpengalaman di bidang panjat gunung. Karena, di tempat wisata Gunung Tidar ini telah dibangun tangga sebagai akses untuk sampai ke puncak.

Sebagaimana dikatakan Widodo, selaku Kepala UPT Kawasan Gunung Tidar kepada Garuda Citizen, Rabu (20/4) mengatakan, pihaknya telah mengaktifkan kembali jalan lingkar ketempat objek wisata tersebut. Namun tidak lagi seperti dahulu yang memperbolehkan menggunakan kendaraan mobil untuk naik ke puncak gunung. karena saat ini hanya di Khusus untuk olahraga jogging.

“Sekarang Gunung Tidar sudah dibersihkan. Karena lama tidak digunakan, sehingga dipenuhi tumbuhan,’’ katanya.

Jika jalan lingkar sudah dioperasionalkan, maka penggemar olahraga jogging bisa memilih menggunakan track yang mendaki tajam lewat anak tangga atau melalui jalan lingkar.

Jalan melingkar, jaraknya lebih jauh tetapi landai. Sedangkan untuk yang senang dengan tantangan  bisa memilih jalan utama. Yakni melalui anak tangga yang jumlahnya sekitar 564 buah.

Widodo menerangkan, mulai 30 Desember 2014 pengelolaan Gunung Tidar ditangani unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kota Magelang.

Dimana fungsi gunung dengan ketinggian 503 meter di atas permukaan laut dan luasnya 70 hektare tidak lagi sebatas konservasi. Melainkan bertambah sebagai obyek wisata.

Baca juga: Tips wisata Jogja bagi pemula

Wisata Ziarah Gunung Tidar

Menurut Widodo, jumlah kunjungan ke Gunung Tidar setiap tahunnya terus meningkat. Tahun 2013 jumlah pengunjungnya 28.250 orang. 2014 naik menjadi 41.690 orang dan tahun 2015 sebanyak 53.183 orang. Tahun 2016 diperkirakan meningkat lagi.

Makam Kyai Semar Gunung Tidar
Makam Kyai Semar

Selain pesona hutan yang sejuk, tempat wisata ini juga terdapat beberapa makam dan situs bersejarah. Seperti diantaranya, Makam Syeh Sibakir, Tombak Pusaka Syeh Subakir, Poho Beringin Besar yang konon katanya Petilasan Pangeran Purbaya. Sementara pada puncak bagian sisi tenggara, terdapat Makam Kyai Semar.

“Obyek wisata ini buka 24 jam,” ungkap Widodo.

Karena selain sebagai tempat jogging, pada malam hari pengunjungnya kebanyakan melakukan wisata ziarah.

Dalam wisata ziarah, pungunjung bahkan banyak datang dari luar kota. Seperti berasal dari Jawa Timur, Jateng wilayah pantura, Lampung, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat dan luar Jawa lainnya.

“Pengunjung wisata sejarah paling ramai pada bulan Suro dan Ruwah,” ujar Widodo.

Dikatakannya, pengunjung biasanya melakukan ziarah ke makam Kyai Ismoyo (Semar), makam syeh Subakir dan makam Kyai Sepanjang. Syeh Subakir diyakini penyebar agama Islam paling awal di Pulau Jawa.

Gunung Tidar Tugu Pakunya Tanah Jawa
Tugu Pakunya Tanah Jawa
Gunung Tidar Tombak Pusaka Syeh Subakir
Tombak Pusaka Syeh Subakir

“Selain sudah dibangun anak tangga, juga telah dilengkapi penerangan baik PLN maupun solar cell,” kata Widodo.

Sedikitnya empat komunitas ikut menjaga Gunung Tidar. Yaitu Garda Resque, Sahabat Tidar, Goa Tawon dan Tagar (Tanggap Darurat). (Arintoko)

Hadi Sulistiyono R adalah wartawan Garuda Citizen yang bertugas di wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Juga aktif sebagai penggiat seni Teater dan Sastra Indonesia sekaligus mengajar seni Teater dan Sastra di SMA dan Perguruan tinggi di Pekalongan dan Pendiri Teater di Kota Pekalongan