Nasional
Skandal Freeport: Harapan Keadilan di MKD Pupus, Tunggu Kerja Kejagung!

Pupus sudah harapan untuk melihat keadilan dalam proses sidang skandal Freeport di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Pasalnya, pada sidang yang menghadirkan Ketua DPR-RI, Setya Novanto, Senin (7/12), sebagai terlapor dilakukan secara tertutup.
Hal tersebut setidaknya di ungkapkan oleh Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul. Bahkan sosok yang terkenal suka bicara ceplas-ceplos ini menilai, sidang kasus ‘Papa Minta Saham’ yang menghadirkan Ketua DPR Setya Novanto mencoreng kehormatan Mahkamah Kehormatan Dewan.
Ruhut menuding ada permainan di balik tertutupnya sidang. Sebab, dua sidang sebelumnya yang menghadirkan Menteri ESDM Sudirman Said sebagai pengadu dan Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin selaku perekam pembicaraan berjalan terbuka.
“Sangat memalukan. Saya kecewa dengan beberapa anggota MKD, rupanya mereka bisa diukur (dihargai materi) oleh saudara Novanto,” kata Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta kepada Wartawan.
Ruhut mengaku tak punya harapan pada MKD. Toh, mereka yang awalnya keras ingin menuntaskan kasus ini seolah berbalik badan. Menurut Ruhut, MKD sudah tak bisa diharapkan.
“Ya di sini (MKD), dia bisa atur. Tapi aparat hukum (belum tentu), kita tunggu kerja Kejaksaan Agung,” ujar dia.
MKD Remehkan Rakyat
Perlakuan istimewa dalam sidang etik yang diberikan MKD pada Ketua DPR Setya Novanto juga mendapat kecaman dari pengamat politik Hanta Yudha. Menurut dia, hal ini benar-benar meremehkan rakyat.
Tidak hanya itu, Hanta mencurigai, sikap MKD yang memutuskan pelaksanaan sidang skandal Freeport secara tertutup tersebut berindikasi adanya bentuk pemufakatan jahat.
Rakyat yang ingin mengetahui berjalannya sidang etik tersebut ternyata di abaikan oleh MKD. “Kita diremehkan oleh DPR,” ketus Hanta Yudha dalam acara breaking News Metro TV, Senin (7/12).

You must be logged in to post a comment Login