Nasional
Siapa Ma’roef Sjamsoeddin (Presiden Direktur PT Freeport Indonesia) Sebenarnya?

Sejak skandal Freeport mengemuka, nama Ma’roef Sjamsoeddin sontak menjadi bahan pembicaraan publik. Selain sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, ia pernah menjadi orang penting di Badan Intelijen Negara (BIN).
Sudah menjadi rahasia umum, dibalik kontrak Freeport ada banyak persoalan yang mampu menggoncang Indonesia. Banyak aktor penting Indonesia mempunyai kepentingan terhadap ladang emas itu. Sehingga, bau menyengat skandal besar di Freeport selalu mampu diredam, sejak dahulu.
Namun tidak untuk saat ini, berangkat dari sebuah keberanian dengan berbagai konsekuensinya, Marsda (Purn) Ma’roef Sjamsoeddin yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia membongkar sebagain dari permainan jahat mafia yang ingin menangguk ke untungan dari kontrak karya PT. Freeport.
Ma’roef Sjamsoeddin disebut-sebut sebagai salah satu orang yang berperan membongkar sosok pejabat negara dari kalangan politisi penting di Senayan. Dimana diduga mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla kepada Freeport.
Melalui rekaman pembicaraan yang dilakukan oleh Ma’roef Sjamsoeddin yang melibatkan Ketua DPR-RI, Setya Novanto, dan pengusaha minyak Riza Chalid, terkuak sebuah rencana besar ‘niat’ untuk mengambil keuntungan dari momentum perpajangan kontrak karya PT. Freeport.
Keberanian Ma’roef Sjamsoeddin dalam membeberkan rekaman pembicaraan tersebut, mendapat apresiasi publik. Apalagi, kemudian ditambah keberaniannya untuk bersaksi tentang kebenaran dari isi rekemanan tersebut. Sehingga mempunyai landasan kuat untuk bergulir memasuki ranah hukum.
Persoalan Freeport yang mampu menarik perhatian sebagian besar masyarakat Indonesia bahkan dunia itu, secara otomatis melambungkan nama Ma’roef Sjamsoeddin. Nama yang boleh jadi akan dikenang sepanjang masa. Apalagi jika skandal besar yang selama ini menyelubungi Freeport terbongkar.
Siapa Ma’roef Sjamsoeddin sebenarnya?
Sosok yang terlihat berkepribadian tenang itu adalah Alumni AAU 1980 yang juga adik kandung Letjen Sjafrie Sjamsoeddin (Mantan Pangdam Jaya dan Wakil Menteru Pertahanan/Akmil 1974) sangat berpengalaman di bidang intelijen.
Tepatnya sejak tahun 2004 hingga pensiun tahun 2014 Ma’roef Sjamsoeddin terlibat dalam dunia intelijen.
Keberhasilannya menjabat posisi tinggi tak lepas dari perannya ketika menjabat sebagai Wakil Direktur BIN yang ikut meredam unjuk rasa karyawan di sekitar Freeport tahun 2013. Saat itulah ia berkenalan dengan para bos PT Freeport.
Perwira bintang dua yang memperoleh Master of Business Administration dari Jakarta Institute Management Studies langsung ditawari menjadi Presdir Freeport Indonesia oleh Chairman of Board Freepor-McMoRan, James Robert Moffett (Jim Bob).
Sebagai orang penting, Ma’roef Sjamsoeddin melalui proses karier yang cukup panjang. Tokoh ganteng yang lahir di Makassar bisa dikatakan merupakan seorang berdarah militer sejati. Berikut jejak kariernya;
JEJAK KARIER MARSDA (PURN) MA’ROEF SJAMSOEDDIN
- Lahir di Makassar, SMA di Jakarta
- Alumni AAU 1980: (satu angkatan 40 orang)
- 1989: Termasuk 15 perwira yang pernah ditugaskan ke Irak, masa perang Iran-Irak.
- 1992-1995: Asisten Atase Pertahanan Republik Indonesia untuk wilayah Amerika Selatan, yang berkedudukan di Brasil
- 1996-2000: Letkol Ma’roef Sjamsoeddin, Komandan Skadron 465 Paskhasau
- 2000-2003: Kembali lagi ke Brasil sebagai Atase Pertahanan, pangkat menjadi kolonel
- 2004: Kembali ke Indonesia sebagai perwira menengah di BIN.
- 30 Januari 2007: Promosi sebagai Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN. Pangkat naik menjadi Marsekal Pertama atau bintang satu.
- 1 Maret 2010: Marsma TNI Maroef Syamsudin MBA dimutasi dari Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN menjadi Sahli Bid Hankam BIN.
- 26 Juli 2010: Naik pangkat dari Marsma menjadi Marsekal Muda (Marsda) dengan jabatan Staf Ahli Bidang Hankam BIN.
- 23 Desember 2011: Marsda TNI Ma’roef Sjamsoeddin memperoleh jabatan strategis sebagai Wakil Kepala BIN. Ia menggantikan Dr As’ad Said Ali (NU). Saat menjabat Waka BIN kepala binnya adalah Letjen (purn) Marciano Norman
- 2014: pensiun dengan jabatan terakhir Waka BIN.
- 27 Januari 2015: Maroef Sjamsoeddin Ditunjuk PT Freeport Indonesia sebagai Presiden Direktur perusahaan. Maroef menggantikan Rozik B Soetjipto, yang akan memasuki masa pensiun.

You must be logged in to post a comment Login