Nasional
Besok Ada Demo Lagi, Massa Antikorupsi Kecam Novanto

Seiring dengan proses sidang etik terkait dugaan skandal Freeport yang dikenal dengan sebutan ‘Papa Minta Saham’, gerakan masa mengecam Ketua DPR-RI, Setya Novanto semakin bertambah.
Jika sebelumnya, Senin (7/12/2015) Mahasiswa Medan yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Indonesia (GMPI) dan sejumlah Aliansi Mahasiswa Makassar berunjukrasa menuntut Novanto dipecat, besok dikabarkan juga akan terjadi demo kembali.
Dalam demo lanjutan ini, rencananya dilakukan oleh elemen masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi. Dimana akan menggelar aksi ‘Bersihkan DPR’ di Gedung DPR/MPR, Senayan.
Kasus dugaan skandal Freeport ‘Papa Minta Saham’ jadi salah satu isu yang akan disuarakan.
Sebagaimana dilansir portal berita online news.detik.com, Aksi rencananya akan digelar pada Selasa (8/12/2015) sekitar pukul 13.00 WIB. Aksi itu rencananya akan diikuti oleh sekitar 70 massa.
“Bermacam-macam tuntutannya. Empat isu, soal MKD, revisi UU KPK, Capim KPK dan kriminalisasi,” kata juru bicara koalisi Wana Alamsyah kepada Wartawan, Senin (7/12/2015).
Dalam undangan aksi yang diterima, massa mengambil tema ‘Bersihkan DPR’. Selain itu, ada juga gambar pembersih racun yang tulisannya diplesetkan menjadi ‘Pembersih Pemburu Rente’.
Dalam aksi demonstrasi besok, massa juga akan mengecam Ketua DPR Setya Novanto yang baru saja selesai menjalani sidang MKD secara tertutup. Dalam undangan yang disebar, Setya juga disindir. “Kalau Tak Setya Ngapain Dipertahanin,” demikian tertulis di undangan itu.
Untuk diketahui, kekecewaan utama publik dalam sidang etik kasus dugaan skandal freeport ‘Papa Minta Saham’ ini, yakni ketika pada sidang yang menghadirkan Ketua DPR-RI, Setya Novanto, Senin (7/12), sebagai terlapor dilakukan secara tertutup.
Sebagaimana di ungkapkan oleh Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, bahwa ia mencurigai ada permainan di balik tertutupnya sidang. Sebab, dua sidang sebelumnya yang menghadirkan Menteri ESDM Sudirman Said sebagai pengadu dan Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin selaku perekam pembicaraan berjalan terbuka.
“Sangat memalukan. Saya kecewa dengan beberapa anggota MKD, rupanya mereka bisa diukur (dihargai materi) oleh saudara Novanto,” kata Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta kepada Wartawan.

You must be logged in to post a comment Login