Travelling
Desa Sade Lombok: Sejarah, Daya Tarik, dan 7 Tips Berkunjung ke Sini

Kalau bicara soal Lombok, nggak cuma pantai indah dan bukit hijau aja yang jadi daya tariknya. Ada satu tempat wisata yang juga wajib masuk daftar kunjunganmu: Desa Sade Lombok.
Sebagai salah satu tempat wisata di Lombok selain pantai, desa ini bukan cuma cantik, tapi juga kaya akan budaya dan tradisi yang masih terjaga hingga sekarang. Mulai dari rumah adat unik hingga kain tenunnya yang khas, semuanya bikin betah.
Yuk, kita kenalan lebih jauh dengan Desa Sade, dari sejarahnya, daya tariknya, sampai tips penting sebelum kamu ke sana!
Sejarah Desa Sade Lombok
Desa Sade merupakan salah satu dari 5 nama desa wisata Lombok yang terkenal banget dengan rumah adat khas Sasak-nya.
Kalau ke sini, kamu bakal diajak untuk lebih dekat dengan budaya lokal ciri khas Lombok, dan pastinya nggak boleh kelewatan kesempatan buat foto-foto di depan rumah-rumah tradisionalnya yang unik.
Sejarah Desa ini bermula dari suku Sasak yang sudah tinggal di wilayah ini sejak ratusan tahun lalu. Desa Sade Lombok menjadi salah satu saksi peradaban kuno masyarakat Lombok yang tetap bertahan menghadapi modernisasi.
Penduduknya masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi leluhur yang diwariskan secara turun-temurun.
Sade sendiri berasal dari kata “sadi,” yang berarti sederhana dalam bahasa Sasak.
Nama ini mencerminkan gaya hidup masyarakatnya yang mengedepankan kesederhanaan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menjaga hubungan dengan alam.
Sampai sekarang, desa wisata ini tetap mempertahankan budaya asli suku Sasak, menjadikannya magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Daya Tarik Desa Sade Lombok
Rumah Adat yang Unik
Hal pertama yang bakal mencuri perhatianmu di Desa Sade adalah rumah-rumah adatnya. Bangunannya terbuat dari bambu, kayu, dan ilalang yang dirancang dengan arsitektur khas Sasak.
Yang unik, lantai rumah di desa ini sering dilapisi kotoran kerbau untuk menjaga kebersihan dan mengusir serangga.
Kain Tenun Desa Sade Lombok
Desa ini juga dikenal sebagai pusatnya kain tenun khas Sasak. Setiap lembar kain dibuat secara manual oleh para perempuan desa dengan teknik tradisional.
Proses pembuatannya bisa memakan waktu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Tenun dari Desa Sade nggak cuma cantik, tapi juga kaya makna, lho!
Budaya dan Tradisi yang Masih Hidup

Masyarakat Desa Sade masih menjalankan tradisi adat seperti upacara pernikahan, ritual keagamaan, dan seni musik tradisional.
Saat berkunjung, kamu bisa menyaksikan langsung tarian khas Sasak yang disebut gendang beleq.
Keramahan Warga Lokal
Penduduk Desa Sade sangat ramah dan terbuka terhadap wisatawan. Mereka nggak segan menjelaskan sejarah desa, filosofi rumah adat, atau bahkan mengajari kamu menenun. Interaksi ini bakal bikin kunjunganmu lebih berkesan.
Panorama Alam yang Menenangkan
Letaknya yang berada di kawasan perbukitan membuat Desa Sade punya udara segar dan pemandangan hijau yang menyejukkan mata.
Cocok banget buat kamu yang ingin menjauh sejenak dari hiruk-pikuk kota.
7 Tips Berkunjung ke Desa Sade Lombok
Mau ke Desa Sade Lombok? Tempat yang penuh dengan budaya dan tradisi lokal ini pasti bakal jadi pengalaman seru banget.
Tapi, biar kunjunganmu makin lancar dan menyenangkan, ada beberapa tips yang perlu kamu tahu. Dari cara berinteraksi dengan penduduk lokal sampai hal-hal kecil yang bisa bikin perjalananmu makin berkesan.
Yuk simak tips-tips berikut sebelum kamu terbang ke sana!
1. Datang di Pagi atau Sore Hari
Waktu terbaik untuk mengunjungi desa Sade Lombok adalah pagi atau sore hari. Selain cuacanya lebih sejuk, pencahayaan alami pada waktu ini juga bikin foto-fotomu makin estetik.
2. Kenakan Pakaian yang Nyaman
Karena kamu bakal banyak berjalan kaki mengelilingi desa, pastikan pakai pakaian dan alas kaki yang nyaman. Kalau bisa, pilih sepatu atau sandal yang nggak licin, karena beberapa area di desa ini berupa tanah.
3. Bawa Uang Tunai
Jangan lupa bawa uang tunai secukupnya. Kamu pasti bakal tergoda untuk membeli kain tenun atau suvenir khas Desa Sade. Warga lokal biasanya hanya menerima pembayaran tunai.
4. Hormati Adat dan Tradisi
Sebagai desa adat, Desa Sade punya aturan dan tradisi yang dihormati oleh masyarakat setempat. Pastikan untuk selalu sopan, nggak merusak lingkungan, dan meminta izin sebelum memotret warga lokal atau rumah mereka.
5. Manfaatkan Open Trip yang Tersedia
Bagi kamu yang pertama kali ke Lombok dan tertarik ingin melihat secara langsung Desa Sade, kami sarankan untuk memanfaatkan open trip.
Open trip ini nggak cuma praktis, tapi juga bisa jadi cara yang lebih hemat buat eksplorasi Lombok tanpa takut nyasar atau bingung cari tempat.
6. Jangan Lupa Kamera
Setiap sudut Desa Sade Lombok adalah spot foto yang Instagramable. Jadi, pastikan kameramu siap menangkap momen-momen indah selama di sana.
7. Cicipi Makanan Tradisional
Kalau punya waktu lebih, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi makanan tradisional khas Sasak yang dijual di sekitar desa. Rasanya autentik dan pastinya bakal bikin lidahmu bergoyang.
Kenapa Desa Sade Lombok Wajib Dikunjungi?
Desa Sade nggak cuma menawarkan keindahan alam, tapi juga pengalaman budaya yang autentik. Kamu bisa belajar banyak tentang sejarah, tradisi, hingga cara hidup masyarakat Sasak yang unik dan penuh makna.
Tempat ini adalah bukti nyata bahwa modernisasi dan budaya tradisional bisa berjalan beriringan tanpa kehilangan esensinya.
Selain itu, desa ini juga cocok untuk kamu yang ingin membawa pulang suvenir khas Lombok, seperti kain tenun atau kerajinan tangan. Semua produknya dibuat dengan cinta dan keterampilan tinggi, sehingga punya nilai seni yang luar biasa.
Kesimpulan
Desa Sade Lombok adalah tempat yang wajib banget masuk ke daftar perjalananmu di Lombok. Dari sejarah desa yang kaya akan budaya hingga keunikan kain tenunnya, setiap sudut desa ini bakal meninggalkan kesan yang nggak terlupakan.
Jadi, sebelum berkunjung, pastikan kamu siap dengan segala persiapannya. Ikuti tips-tips yang udah dibagi, dan rasakan sendiri pengalaman seru di Desa Sade Lombok yang penuh pesona ini!


You must be logged in to post a comment Login