Connect with us

Daerah

Temuan HIV Aids naik Di Kabupaten Batang

Published

on

Temuan Virus HIV - aids di kabupaten batang

Virus mematikan HIV/Aids ternyata semakin meningkat di Kabupaten Batang – Jawa Tengah. Sebagaimana dikatakan, Soetadi Wakil Bupati Batang yang juga ketua Komisi Penanggulangan Aids setempat, pada kesempatan upacara bendera dalam rangka Peringatan Hari Kesehatan Nasional di halaman Dinas Kesehatan Kamis 12/11/15, bahwa setiap tahun temuan yang terdeteksi semakin bertambah.

Menurut dia, peningkatan jumlah temuan pengidap HIV/Aids karena ada  kasus lama yang belum terbuka atau dengan istilah fenomena gunung es. Dan hal ini terdeteksi berkat kerja KPA sregep ke daerah yang rentan HIV.

Terkait dengan adanya PNS yang terditeksi HIV, lanjut Soetadi, KPA ada rencana melakukan tes darah bagi instansi.

“Untuk melakukan pembrantasan HIV/Aids memang susah, namun tetap harus ada upaya pencegahan. Apalagi HIV/Aids bisa menyerang siapa saja melalui injeksi,  tranfusi,” ujar Soetadi yang saat itu bertindak sebagai pembina upacara.

Soetadi disela-sela tasyakuran di Dinas kesehatan mengatakan,  dalam rangka Hari kesehatan Nasional  tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya. Saat ini hanya upacara bendera saja. Tapi yang lebih penting aplikasi program kesehatan harus benar-benar bersentuhan dengan kesehatan rakyat.

Untuk lebih memeriahkan Peringatan Hari Kesehatan Nasional  juga ada lomba-lomba kesehatan di tingkat posyandu, puskesmas, dan ada juga penyerahan sarana prasaran, serta penyerahan mobil ambulan sebanyak 1 unit dan mobil puskesmas keliling sebanyak 3 unit.

“Untuk mobil ambulan di Kabupaten Batang masih kekurangan, sehingga kita masih minta ke pusat sebanyak 15 untuk tahun depan, hal ini juga dalam rangka menghadapi MEA”, kata Soetadi

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan dr. Slamet Riyanto mengatakan,  kebutuhan ambulan sangat fital, dan ini merupakan salah satu faktor penyebab kematian ibu hamil, karena kondisi rumah dengan pusat kesehatan jauh.

“Untuk mobil ambulan masih sangat dibutuhkan.  Apalagi di Batang belum cukup ideal transportasi ambulan dan banyak juga mobil ambulan yang sudah  tua dan rusak,” ungkapnya

Disampaikan juga oleh dr Slamet, angka kematian ibu dan anak di tahun kemarin sebanyak  24, dan di tahun 2015 sampai kondisi november tercatat   11 orang. Artinya, ada angka penurunan dan berharap hal ini dapat dipertahankan. Untuk kabupaten Batang di Jawa Tengah masuk peringkat 18 kematian ibu dan anak.

Salah satu dari penyebab kematian ibu hamil yaitu  pendarahan pada waktu melahirkan, preklamsi, infeksi baik melahirkan dan pasca melahirkan, serta ada juga  penyakit di luar kebidanan yaitu ibu hamil  mengidap sakit hipertensi dan jantung.

Diharapkan juga bagi bidan desa jika menghadapai kasus tersebut untuk segeralah dirujuk ke Rumah sakit agar antisipasi kematian ibu dan anak dapat dilakukan.

Dikatakan juga di tahun ini ada temuan 120 HIV ada kenaikan dari tahun lalu, dan juga ada temuan ibu hamil terkena HIV.

“Temuan ini justru baik untuk  pemeriksaan lebih intensif agar bayinya tidak terkena HIV,”(Edo)

Garuda Citizen truly of Indonesia » politik, hukum, sosial, wisata, budaya, dan berbagai berita peristiwa menarik dan penting untuk dibaca.