Connect with us

News

Inilah Profil Shin Tae Yong Muda, Ketika Meniti Karir

Published

on

shin tae yong muda

Shin Tae Yong adalah sosok yang tidak asing bagi pecinta sepak bola, terutama di Indonesia. Sejak bergabung sebagai pelatih Timnas Indonesia, ia membawa angin segar dengan metode kepelatihannya yang disiplin, modern, dan berbasis pengembangan pemain muda.

Namun, sebelum menjadi pelatih yang dihormati, Shin Tae Yong muda meniti kariernya dari nol dengan berbagai tantangan.

Perjalanan kariernya dimulai sebagai pemain berbakat di Korea Selatan, berkembang menjadi pemain profesional yang sukses, hingga akhirnya beralih ke dunia kepelatihan.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara mendalam bagaimana perjalanan Shin Tae Yong muda dalam dunia sepak bola, bagaimana ia berkembang menjadi pelatih, serta kontroversi di balik pemecatannya dari kursi pelatih Timnas Indonesia.

Shin Tae Yong Muda: Awal Karier sebagai Pemain

1. Latar Belakang dan Masa Kecil

Shin Tae Yong lahir pada 11 Oktober 1970 di Yeongdeok, Korea Selatan. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam olahraga, terutama sepak bola. Didukung oleh lingkungan yang mendukung olahraga, Shin Tae Yong mulai berlatih secara serius saat bersekolah.

  • Pada usia remaja, ia bersekolah di Yeongdeok Middle School dan kemudian melanjutkan ke Yeongnam University di Korea Selatan.
  • Di masa kuliah, kemampuannya sebagai gelandang mulai diperhatikan oleh banyak pencari bakat.

Perkembangannya yang pesat membuatnya direkrut oleh klub profesional ketika lulus dari universitas.

2. Karier Profesional di Klub

Shin Tae Yong memulai debut profesionalnya pada tahun 1992 dengan bergabung bersama Ilhwa Chunma (sekarang dikenal sebagai Seongnam FC), salah satu klub terbaik di Korea Selatan.

Selama lebih dari satu dekade, ia menjadi salah satu pemain andalan klub ini. Berikut adalah pencapaian utamanya selama berkarier di Ilhwa Chunma:

1992-2004 – Bermain untuk Ilhwa Chunma dengan total lebih dari 296 penampilan dan mencetak 99 gol.

1993, 1994, 1995 – Membantu klub meraih gelar K-League tiga kali berturut-turut.

1995 – Dinobatkan sebagai MVP K-League karena performa luar biasa sebagai gelandang serang.

1996 – Berhasil membawa klubnya menjuarai Liga Champions Asia (AFC Champions League).

2001 – Menjuarai Piala FA Korea Selatan.

Shin Tae Yong dikenal sebagai pemain yang memiliki kreativitas tinggi, visi bermain yang tajam, serta kemampuan mengatur ritme permainan. Meski posisinya sebagai gelandang, ia juga memiliki insting mencetak gol yang baik.

3. Karier Internasional di Tim Nasional Korea Selatan

Karier Shin Tae Yong tidak hanya gemilang di level klub, tetapi juga di tingkat Tim Nasional Korea Selatan. Beberapa kontribusinya untuk tim nasional antara lain:

1991-1998 – Mewakili Korea Selatan dalam berbagai ajang internasional.

1992 – Berpartisipasi di Piala Asia AFC dan menunjukkan performa impresif.

1998 – Masuk dalam skuad Piala Dunia FIFA 1998 di Prancis.

Namun, setelah beberapa musim, karier Shin Tae Yong sebagai pemain mulai menurun akibat faktor usia dan cedera. Pada tahun 2004, ia akhirnya memutuskan pensiun sebagai pemain profesional.

Shin Tae Yong Muda Beralih ke Dunia Kepelatihan

Setelah pensiun, Shin Tae Yong tidak meninggalkan sepak bola. Sebaliknya, ia langsung terjun ke dunia kepelatihan dengan membawa filosofi sepak bola modern yang berbasis pada intensitas tinggi, pressing agresif, dan disiplin taktik.

1. Awal Karier sebagai Pelatih di Korea Selatan

Pada tahun 2009, Shin Tae Yong diangkat sebagai pelatih Seongnam Ilhwa Chunma, klub tempat ia bermain selama lebih dari satu dekade.

2010 – Berhasil membawa Seongnam menjuarai Liga Champions Asia, mengukuhkan namanya sebagai pelatih berbakat.
2012 – Memimpin Seongnam meraih Piala FA Korea.

Prestasinya di level klub membuka peluang untuk berkarier di tim nasional.

2. Menjadi Pelatih Timnas Korea Selatan

Pada tahun 2014, Shin Tae Yong diangkat menjadi pelatih Timnas Korea Selatan U-23. Berikut adalah pencapaian pentingnya:

2016 – Membawa Korea Selatan U-23 ke perempat final Olimpiade Rio 2016.

2017 – Ditunjuk sebagai pelatih Timnas Korea Selatan senior.

2018 – Berhasil mengalahkan Jerman 2-0 di Piala Dunia FIFA 2018, yang menjadi kejutan besar dalam turnamen tersebut.

Meski sukses, kontraknya tidak diperpanjang setelah Piala Dunia 2018.

Shin Tae Yong di Timnas Indonesia: Perubahan Besar

Pada 2019, Shin Tae Yong menerima tawaran untuk melatih Timnas Indonesia. Ia membawa metode kepelatihan yang ketat, dengan fokus pada:

Peningkatan fisik dan stamina pemain.

Regenerasi tim dengan pemain muda berbakat.

Pola permainan berbasis strategi modern.

Beberapa pencapaiannya:

2020 – Mulai membangun tim dari nol dengan pemain muda berbakat.

2021 – Membawa Timnas Indonesia ke final Piala AFF 2020.

2023 – Berhasil membawa Indonesia lolos ke Piala Asia setelah 16 tahun absen.

Kontroversi: Mengapa Shin Tae Yong Berhenti dari Timnas Indonesia?

Meskipun sukses, kontrak Shin Tae Yong tidak diperpanjang oleh PSSI. Beberapa alasan yang disebut-sebut menjadi penyebabnya:

Ketidaksepahaman dengan PSSI

  • Shin Tae Yong beberapa kali mengkritik infrastruktur dan kompetisi sepak bola Indonesia.
  • Ia menginginkan perbaikan jangka panjang, sementara PSSI lebih fokus pada hasil instan.

Tekanan dari Federasi Sepak Bola Indonesia

  • Shin Tae Yong lebih memilih pemain muda berbakat daripada pemain senior.
  • Hal ini menimbulkan perbedaan pandangan dengan pengurus PSSI.

Hasil di Piala Asia 2023

  • Meskipun membawa Indonesia ke Piala Asia, hasil yang diraih dianggap kurang memuaskan oleh sebagian pihak.

Kesimpulan

Shin Tae Yong muda bukanlah sosok yang lahir instan. Kariernya ditempa dari pemain berbakat menjadi pelatih yang membawa perubahan besar. Meskipun kiprahnya di Indonesia menuai kontroversi, warisan yang ia tinggalkan dalam hal pengembangan pemain muda, strategi modern, dan mental bertanding yang kuat tidak bisa diabaikan.

Apapun keputusan ke depan, nama Shin Tae Yong akan tetap tercatat dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Anda mungkin menyukai ini: Siapa Saja 50 Orang Terkaya di Indonesia?

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply