Connect with us

Daerah

Dianggap Langgar Tata Ruang, Tambang Pasir SBS Ditutup

Published

on

Langgar Aturan Tata Ruang,Tambang Pasir SBS ditutup

Rejang Lebong, GC – Karena dianggap melanggar tata ruang wilayah kota Rejang Lebong. Tambang pasir SBS di kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup Tengah, terpaksa ditutup.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Rahcman Yuzir di ruang kerjannya, Jumat (25/1/2019).

Menurut Rahcman, Penutupan tambang pasir tersebut merupakan perintah Bupati Rejang Lebong Dr. H. Ahmad Hijazi, SH, M.Si, yang telah menegaskan agar segera melakukan penertiban dan penutupan terhadap tambang-tambang pasir ilegal, terutama tambang pasir yang berada di dalam tata ruang wilayah kota.

“Penutupan tambang pasir SBS ini sipatnya masih sebagai penertiban, penertiban tambang tersebut dilakukan karena letak tambang itu sudah melanggar tata ruang Perda BKPRD. Sebab, kelurahan Talang Benih bukan wilayah penambang pasir,”terangnya.

Sebelumnya kata Rahcman, pihaknya telah melakukan peneguran secara lisan kepada pemilik tambang. Setelah itu, kembali dilakukan peneguran secara tertulis.

Namun, tampaknya pihak pemilik tambang masih saja ngeyel, dan berdalih tetap terus melakukan penambangan. Sehingga dengan adanya hal demikian, maka dengan segera pihak Satpol PP melakukan penutupan terhadap tambang tersebut.

“Selain melanggar tata ruang, pemilik tambang itu juga tidak ada izinnya. Silahkan saja mereka mau memperluaskan sawahnya, tapi tidak boleh pasir yang mereka gali dikomersilkan, kalau mereka lakukan itu, tentu harus ada izinnya dulu,”jelasnya.

Masih menurut Kasat Pol PP, pada saat pihaknya melakukan penutupan beberapa hari yang lalu. Ada beberapa barang bukti berupa peralatan milik pengolah tambang yang disita. Seperti, cangkul dan sekop. Sementara alat berat jenis Exavator hanya diambil Foto dan gambar video nya saja.

“Kalau berbicara sanksi hukum, tentu ini ada saknsi hukumnya. Tapi untuk saat ini kita masih sipatnya melakukan penertiban,”tegasnya.

Aneh..Kasi Perizinan BLHKP Rejang Lebong Tak Mengetahui Hal Ini

Disisi lain, kepala Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Kabupaten Rejang Lebong melalui kasi perizinan Galian C Yusnaini, ketika dikonfirmasikan atas hal ini, tak dapat memberikan penjelasan. Alasanya karena dirinya tidak ikut pada saat melakukan penertiban dan penutupan tambang pada waktu itu.

“Maaf saya tidak tahu-menahu soal penutupan tambang SBS, karena saya pada waktu itu tidak ikut ke lapangan saat melakukan penertiban dan penutupan tambang, jadi hal ini silahkan saja tanya dengan kepala Badan selaku atasan saya,”cetusnya.

Sementara, Buyung, selaku pemilik tambang sepertinya tetap ngotot akan terus malakukan penambangan. Dengan dalih melakukan perluasan sawahnya.

Saat ditemui media ini Buyung mengatakan, yang ditutup oleh pihak Sat Pol PP bukan lokasi tambang, melainkan lokasi untuk perluasan persawahannya.

“Yang ditutup tempo hari itu bukan lokasi tambang, tapi lokasi untuk perluasan sawah saya,”katanya.

Selain itu Buyung juga mengatakan, Dengan ditutupnya lokasi untuk perluasan sawahnya tersebut, mnegakibatkan ada 8 keluarga hilang pekerjaannya.

Sementara ekonomi mereka sangat bergantung pada Buyung selaku pemilik tambang dan pekerjaan di lokasi yang katanya untuk perluasan sawahnya tersebut.

“Sekarang lokasi itukan ditutup, soal 8 keluarga yang hilang mata pencarianya itu saya mau berbuat apa lagi, silahkan saja 8 keluarga itu minta makan kepada Bupati. Kalau berani buka, ya Bupati harus juga berani bayar, jangan setelah ditutup orang dibiarkan jadi pengangguran, karena mereka mau makan apa kalau tidak bekerja lagi,”tutur Buyung.

Untuk persoalan izin, Buyung juga mangatakan, sejak dari awal dirinya memiliki lokasi persawahan itu, sudah ada izinnya. Bahkan, sertifikat lahan persawahannya juga ia miliki.

“Pihak pemerintah daerah jangan asal saja bilang saya melanggar perda, coba di ukur yang benar lah, jangan asal tebak saja,”tutup Buyung. (Maeng)

Garuda Citizen adalah portal berita yang memuat berbagai artikel menarik dan penting. Seperti politik, hukum, HAM, wisata, opini hingga hiburan

Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Daerah

Kelurahan Limo Memulai Kegiatan Pekerjaan Tahun 2022

Published

on

Depok, GarudaCitizen – Kelurahan limo Kota Depok memulai pekerjaan fisik di awali dengan pekerjaan Betonisasi jalan lapangan relis RT 9 RW 9 menggunakan APBD tahun 2022 dengan nominal Rp. 280.784.000. dengan waktu pekerjaan 25 hari. Ditahun 2022 ada 5 titik pekerjaan Kelurahan Limo meliputi saluran drainase dan jalan lingkungan.

Kegiatan yang dikerjakan oleh kelompok masyarakat (pokmas) mulai dari persiapan, pekerjaan, hingga pengawasan. Untuk kegiatan Betonisasi jalan lapangan relis dilakukan oleh Pokmas Nyaman Limo.

Intinya dari kita bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat, mudah mudahan bermanfaat bagi warga masyarakat” ujar AA. Abdul Khoir selaku Lurah Limo (29/09/2022).

Jalan Lingkungan Jalan Lapangan Relis Limo.

Harapannya kegiatan bisa berjalan dengan baik hingga selesai. masyarakat bisa menikmati serta melakukan pengawasan serta pemeliharaan secara berkesinambungan.

“Yang pastinya tidak ada yang tidak bermanfaat, sekarang ini kan pakai pokmas dari mereka yang mengusulkan, mereka yang mengerjakan artinya baik dan tidaknya pada akhirnya kita kembalikan pada mereka, itu sudah saya tekan kan sejak awal” tutur AA. Abdul Khoir. (ibn)

Continue Reading

Daerah

Empat Titik Pekerjaan Kelurahan Pangkalan Jati Berkolaborasi Dengan Pokmas

Published

on

Depok, GarudaCitizen – Tahun ini, Kelurahan Pangkalan Jati memiliki 4 titik pekerjaan fisik yang dilaksanakan secara swakelola pada tahun 2022 ini. Pekerjaan fisik tersebut meliputi pekerjaan saluran drainase dengan pemberdayaan warga melalui kelompok masyarakat (Pokmas) berbasis RW. Hal ini dilakukan guna mengikut peran serta masyarakat dalam membangun serta menjaga wilayahnya.

Kegiatan di tahun 2022 dikerjakan secara swakelola, Alhamdulillah sangat membantu masyarakat serta para ketua RT dan RW. Karena dalam satu titik pekerjaan kita membuat satu kelompok masyarakat disitu keterlibatannya ketua LPM, ketua RW, ketua RT, kader PKK, karang taruna. Jadi intinya semua masyarakat dilibatkan” ujar Tarmuji Lurah Pangkalan Jati (27/09/2022).

Pemberdayaan masyarakat dengan ikut andil dalam kegiatan pekerjaan pembangunan di wilayah, tercipta budaya gotong royong secara berkesinambungan serta menarik minat warga untuk bisa lebih peduli serta menjaga wilayahnya dengan seksama.

” Sesuai dengan tujuan memberdayakan masyarakat setempat sesuai dengan swakelola tipe 4 dikerjakan oleh pokmas, masyarakatnya pun ada kesempatan bekerja RT RW LPM disitu dilibatkan sebagai tim persiapan dan pengawasan” tutur Tarmuji.

Pekerjaan Di Jalan Cilobak RT 1 RW 7.

Di kesempatan yang sama Kasie Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Pangkalan Jati Rugby Andy yang juga PPTK kegiatan fisik Kelurahan mengatakan, ” tahun ini fokus pekerjaan di saluran drainase hasil Musrenbang tahun tahun sebelumnya, satu titik sudah rampung dijalan cilobak” ujarnya. (ibn)

Continue Reading

Daerah

Kerjasama Pemkot Depok Dengan Dirjen Holtikultura Gelar Pangan Murah, Tuai Respon Positif Warga

Published

on

Depok, GarudaCitizen – Kehadiran Gelar Pangan Murah yang diadakan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura (Toko Tani Indonesia Center) Kementerian Pertanian (Kementan) RI mendapat respons positif dari masyarakat. Gelar Pangan Murah diadakan di dua lokasi yakni Kecamatan Cimanggis dan Pasar Depok Jaya pada 21-22 September dalam rangka  pengendalian inflasi di Kota Depok. 

“Alhamdulillah, menurut saya Gelar Pangan Murah sangat membantu kita masyarakat yang ada di sekitar kelurahan maupun kecamatan,” ujar Fufun, warga Kelurahan Mekarsari Sabtu (24/09/22). 

Menurutnya, di saat harga komiditi pangan sedang naik, barang-barang yang dijual di Gelar Pangan Murah tergolong lebih murah. Termasuk produk yang jual terbilang masih segar. 

“Produk-produk yang dijajakan bagus, harganya juga bagus di bawah pasaran,” ujarnya. 

Hal senada juga diungkapkan Sugiati, warga Kelurahan Tugu yang merasa terbantu dengan hadirnya Gelar Pangan Murah. Ia pun berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. 

“Kegiatan ini mudah-mudahan bisa diadakan secara rutin lagi ya dan harganya kalau bisa lebih murah lagi,” ungkapnya.

Adapun komoditi yang dijual pada Gelar Pangan Murah di antaranya: 

1. Bawang Merah Brebes, Rp 29.000/Kg 

2. Cabai Rawit Merah dan Cabai Merah Keriting, Rp 55.000/Kg 

3. Bawang Putih Kating, Rp 26.000/Kg 

4. Bawang Putih Honan, Rp 18.000/Kg 

5. Ayam Broiler, Rp 34.000/Kg 

6. Telur ayam Rp 25.000/kg, Rp 46.000/tray 

Variasi Daging Sapi: 

1. Sop, Rp 75.000/Kg 

2. Semur, Rp 85.000/Kg 

3. Rendang, Rp 95.000/Kg 

Kerbau Rendang, Rp 85.000/Kg 

Gula Pasir kemasan, mulai dari Rp 13.000/Kg sampai Rp 13.500/Kg 

Minyak Goreng kemasan, mulai dari Rp 14.000 /liter sampai  Rp 16.000/liter

Beras, mulai dari Rp 9.400/Kg sampai Rp 11.400/Kg. (ibn)

Continue Reading

Trending