Connect with us

Science

Cara Mengetahui Kematian dan Klaim Prediksi Ilmuwan

Published

on

cara mengetahui kematian - rahasia kematian dan prediksi kematian ilmuwan-min

Berbicara tentang kematian memang sangat menarik minat. Karena dalam hukum alam, semua mahluk hidup pasti mengalami kematian. Hanya soal proses waktu. Benarkah ada cara mengetahui kematian?

Setiap bidang ilmu mempunyai pandangan berbeda. Dalam dunia spiritual pun, misteri kematian ada beraneka macam versi.

Dalam beberapa kepercayaan ilmu spiritual kuno, kematian dianggap bukan sebuah rahasia atau misteri. Kematian bahkan dapat diketahui secara pasti waktunya. Termasuk di Indonesia, kaum spiritualis kejawen kuno contohnya, mengaku memahami phenomena kematian. Bahkan tahu cara mengetahui kematian -nya secara persis.

Mungkin pernah mendengar cerita-cerita, bagaimana para pelaku spiritual konon berpamitan terlebih dahulu kepada kerabat terdekatnya sebelum menjelang ajal?

Kajian di dunia spiritual memang tak berbatas, antara kenyataan dan imaginasi. Sejauh mana imaginasi dapat dibuat manusia, maka sejauh itu pulalah sisi spiritual dapat menjangkaunya. Namun sayangnya tidak bisa dijelaskan secara ilmiah.

Lalu bagaimana dengan para ilmuan? Hingga saat ini terus melakukan berbagai eksperimen. Tujuannya, jelas mengetahui misteri kematian. Baik tentang bagaimana memprediksi kematian atau cara mengetahui kematian dilihat dari berbagai aspek. Serta membuktikannya!

Ternyata Kematian Bisa Diprediksi!

Bagaimana Cara Ilmuwan Membuktikannya?

Para ilmuan adalah orang-orang yang berjasa terhadap berbagai penemuan didunia. Hal-hal yang sebelumnya dianggap musthil, para ilmuan lah yang kemudian membuatnya menjadi nyata.

Jika sekarang kita menganggap bahwa manusia bisa terbang adalah lumrah dan biasa saja. Baik menggunakan pesawat terbang atau alat sejenis lain. Namun jauh sebelum peradaban modern, terbang itu merupakan sebuah kemustahilan. Khususnya dari sisi ilmiah.

Ilmuan menganggap kematian bukanlah sebuah misteri yang tidak mungkin terpecahkan. Hal itu setidaknya terlihat pada sekelompok ilmuwan yang meneliti fase kehidupan, baru-baru ini. Bahkan mereka mengklaim tahu cara mengetahui kematian atau bisa memprediksi kematian dengan akurasi 80 persen.

Sebagaimana dari BBC.COM, bahwa; selama ini, ahli biologi berasumsi hanya dua fase dasar kehidupan. Yaitu, kanak-kanak dan dewasa. Masa kanak-kanak ditunjukkan dengan pertumbuhan dan perkembangan cepat. Tingkat kematian rendah terjadi pada fase ini.

Sementara, masa dewasa ditandai dengan kematangan secara seksual. Tingkat kematian juga tergolong rendah. Karena pada masa dewasa ini adalah saat terbaik dan biasanya makhluk hidup menghasilkan keturunan.

Fase kematian tertinggi terjadi pada masa dewasa akhir. Dimana, tubuh pun mulai menua. Penuaan awalnya berjalan lambat, namun lambat laun semakin cepat. Setiap tahunnya potensi kematian yang terjadi pun bisa bertambah.

Cara ilmuwan mengungkap misteri kematian

Laurence Mueller dan Michael Rose adalah seorang biolog dari Univeristas California di Irvine. Mereka mempelajari lalat buah Drosophila untuk mengungkap misteri kematian. Dia mengambil sampel 2,828 lalat betina dan menempatkan masing-masing lalat tersebut dengan dua lalat jantan dalam sebuah botol.

“Kita mengambil 2,828 lalat betina dan menempatkan masing-masing lalat tersebut dengan dua lalat jantan dalam sebuah botol,” kata Mueller seperti dikutip BBC Earth, Rabu (22/06/2016).

Setiap hari, ilmuwan memindahkan lalat betina ke botol baru dan menghitung jumlah telur yang dihasilkan. Mereka melakukan eksperimen tersebut selama beberapa minggu hingga lalat-lalat ini mati. Umur lalat memang hanya beberapa minggu saja.

Awalnya, hasil penelitian ini mengecewakan. Ilmuwan tidak menemukan sesuatu yang berharga. Namun, saat ilmuwan melihat data lebih dekat, mereka menyadari ada sesuatu yang berbeda.  Mereka melihat adanya perbedaan kesuburan antara betina yang akan mati dengan betina yang masih memiliki masa hidup beberapa minggu lagi.

Secara sederhana tingkat kesuburan lalat menurun dua minggu sebelum akhirnya mati. Data ini dilihat dari jumlah telur yang dihasilkan setiap hari. Penurunan terjadi tanpa melihat umur. Lalat yang berumur 60 hari dan menuju kematiannya serta lalat berumur 15 hari yang akan mati sama-sama mengalami penurunan kesuburan.

Penurunan tingkat kesuburan juga dialami pejantan. Mueller mengatakan, lalat jantan akan kehilangan kemampuan membuahi betina beberapa saat sebelum kematian. Lewat penelitian inilah, ilmuwan menunjukkan adanya fase kehidupan yang belum dikenal selama ini. Yaitu, fase akhir kehidupan yang disebut “spiral kematian”.

Prediksi kematian pada lalat buah akhirnya dilakukan dengan dasar jumlah telur yang dihasilkan betina. Mueller dan Rose bisa memprediksi kematian dengan akurasi 80 persen tiga hari sebelum kematian tersebut menjemput.

Spiral kematian adalah sesuatu yang ambigu dan tidak jelas. James Curtsinger Ilmuwan dari Universitas Minnesota juga meneliti kaitan antara kesuburan dan kematian pada lalat buah. Namun Curtsinger punya pendapat berbeda dengan hasil penelitian Mueller dan Rose. Curtsinger menyebut bahwa penelitian pada lalat buah ini bukan bukti adanya fase akhir kehidupan.

Dia tidak percaya manusia dan spesies selain lalat buah akan mengalami penurunan kesuburan sebelum kematian. Curtsinger juga berpendapat, “spiral kematian” merupakan suatu hal yang ambigu dan tidak jelas.

Curtsinger mengungkapkan terminologi yang lebih tepat untuk menyebut penurunan kesuburan pada lalat buah, yaitu “berhenti”. Tahapan itu dimulai saat lalat tidak mampu lagi menghasilkan telur. Sebagai gambaran, lalat buah akan bertelur sebanyak 1.200 buah sepanjang hidupnya. Jika dalam sehari saja lalat tidak bertelur, berarti bisa jadi indikasi jika ada sesuatu yang salah.

Kesimpulan tentang cara mengetahui kematian

Ada satu hal yang sudah disepakati bersama. Yaitu, kematian itu mutlak terjadi pada semua mahluk hidup. Namun tentang bagaimana cara mengetahui kematian masih perlu penelitan lebih lanjut.

Ilmuan telah melakukan tugas sesuai disiplin ilmu mereka. Melakukan penelitian secara terus menerus dan senantiasa melakukan berbagai penyempurnaan terhadap hasil temuan mereka.

Ilmuan belum menyerah untuk membuktikan bahwa kematian itu adalah sesuatu yang alamiah. Dan prosesnya, dapat diteliti. Sehingga, dikemudian hari dapat diprediksi secara akurat dan pasti. Walau dalam pandangan umum beberapa decade belakangan ini, masih dianggap sebagai hal yang mustahil.

Garuda Citizen truly of Indonesia » politik, hukum, sosial, wisata, budaya, dan berbagai berita peristiwa menarik dan penting untuk dibaca.

Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Dunia

Ternyata ini rahasia utama belut listrik bisa keluarkan listrik mematikan

Published

on

By

Mahluk hidup memang memiliki segudang keunikan dan ciri khas sendiri. Mulai dari bentuk hingga karakteristik yang berbeda satu sama lain. Begitu pun dengan hewan satu ini. Belut listrik atau Ikan Sidat listrik, salah satu phenomena yang menarik banyak perhatian publik.

Bagaimana tidak, sesuai dengan namanya Belut Listrik, hewan ini mampu menghasilkan, mengatur, serta menggunakan potensi arus listrik tinggi dari tubuhnya.

Ternyata ini rahasia utama belut listrik bisa keluarkan listrik mematikan 3

Secara ilimiah, Belut Listrik dikenal dengan bernama Electrophorus electricus. Hewan ini adalah sejenis ikan air tawar yang dapat menghasilkan aliran listrik kuat untuk berburu dan membela diri. Walaupun disebut sidat atau belut, ia termasuk anggota ordo Gymnotiformes, yang tidak mencakup keduanya.

Menurut catatan dari beberapa sumber, Belut listrik atau Sidat listrik, mampu mengeluarkan listrik hingga 650 volts. Fungsi utama listrik digunakan untuk berburu dan bertahan membela diri. Sengatan listrik yang tergolong besar ini jelas sangat mematikan mangsa atau lawannya.

Sidat listrik biasa ditemukan di Sungai Amazon dan Sungai Orinoko serta daerah-daerah di sekitarnya. Ia bisa tumbuh hingga panjang 2,5 m (8,2 kaki) dan berat 20 kg (44 pound), walaupun biasanya ukuran rata-ratanya adalah 1 m.

Kemampuannya menghasilkan setruman listrik sendiri mengundang decak kagum. Tidak heran, jika banyak peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang phenomena tersebut.

Tentang bagaimana cara kerja dan system tubuh belut listrik, hingga memungkinkan mengeluarkan sengatan listrik tinggi. Dan itu tanpa bantuan apapun dan semuanya terjadi secara alami.

Dalam studi yang dilakukan Kenneth Catania dari Universitas Vanderbilt menemukan, belut listrik bisa mengubah kekuatan muatan listrik di tubuhnya pada waktu bernavigasi dan mengalahkan musuhnya.

Dan belut listrik sendiri ternyata memiliki kemampun membedakan mode kekuatan muatan arus listrik dari dalam tubuhnya.

Jadi bisa dikatakan jika belut listrik melawan musuh lebih kuat dan lebih besar. Ia mampu merubah kekuatan arus listrik menjadi dua kali lipat untuk bisa mengalahkan musuhnya.

Bahkan dari penelitian menunjukkan kekuatan sengatan dari belut listrik ini setara dengan listrik dari lima soket listrik standar yang dipakai di Amerika Serikat.

Jadi bisa dikatakan sengatan dari belut listrik ini tergolong tinggi.

Cara kerja Belut Listrik Melumpuhkan Musuh

Sejumlah video pun memperlihatkan jika belut listrik juga mampu melumpuhkan seekor buaya. Hanya dengan kekuatan sengatan listrik dari tubuhnya. Buaya terlihat bergetar hebat akibat efek sengatan listrik yang sangat besar dan mematikan tersebut.

Dari pengamatan ini ditemukan bahwa dua pertiga lebih dari tubuhnya memiliki sel yang disebut electrocytes. Bagian tersebut mampu menyimpan listrik layaknya baterai biologis mini. Saat menghadapi ancaman atau melumpuhkan mangsa, sel-sel segera melepas muatan dalam waktu bersamaan.

Kekuatan terendah sengatan listrik dari belut listrik sendiri sudah mencapai 600 volt. Hal ini sudah cukup untuk membuat mangsanya tewas dalam waktu singkat.

Catania sendiri telah menghabiskan waktu tiga tahun demi mempelajari perilaku ikan yang aslinya dari Amerika Selatan tersebut. Dia ingin tahu bagaimana cara belut dapat memanfaatkan medan listrik saat melakukan navigasi pada perairan penuh lumpur yang terltak di cekungan Amazon dan Orinoco.

Selain itu diamati pula tentang caranya mencari mangsa tersembunyi lalu menyetrumnya sampai lemah.

Baca juga artikel science lainnya

Bagaimana Belut Listrik Menghasilkan Listrik?

Bagaimana Belut Listrik Menghasilkan Listrik 2

Secara umum, beberapa ratus spesies ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya sedikit yang dapat menghasilkan daya listrik yang kuat. Organ penghasil listrik yang dimiliki oleh kebanyakan ikan tersusun dari sel saraf dan sel otot yang telah mengalami perubahan penting.

Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari susunan lain yang sejajar. Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya.

Bagaimana Belut Listrik Menghasilkan Listrik

Misalnya, pada ikan torpedo terdapat 140 sampai 1000 piringan listrik pada setiap kolom. Pada ikan torpedo yang sangat besar, jumlah seluruh piringan sampai setengah juta.

Prinsip kerja piringan listrik ini mirip dengan cara kerja baterai. Ketika ikan beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan belum aktif. Namun jika menerima pesan dari saraf, akan segera bekerja secara serentak untuk mengeluarkan daya listrik.

Pada saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit menyatu, sehingga mampu menghasilkan daya listrik sampai 220 volt pada ikan torpedo atau sampai 650 volt pada belut listrik.

Pada umumnya semua spesies ikan tawar hanya menghasilkan listrik ringan, kecuali sembilang listrik dan belut listrik. Ikan listrik yang hidup di laut memiliki tenaga listrik yang lebih kuat dan berbahaya, karena air laut mengandung garam yang membuat dirinya lebih tahan terhadap arus listrik. Posisi dan bentuk organ listrik ini bervariasi tergantung pada spesiesnya.

Selain ikan yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada jenis ikan lain pula yang menghasilkan sinyal bertegangan rendah 2 hingga 3 volt. Jika ikan-ikan ini tidak menggunakan sinyal listrik lemah semacam ini untuk berburu atau mempertahankan diri, lalu digunakan untuk apa?

Ikan ini memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera. Sistem indera dalam tubuh ikan ini, yang menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal tersebut.

Ikan ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui ribuan pori-pori di punggung makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan medan listrik di sekitarnya.

Benda apapun dalam medan ini membiaskannya, sehingga ikan ini mengetahui ukuran, daya alir dan gerak dari benda tersebut. Pada tubuh ikan ini, ada pengindera listrik yang terus menentukan medan ini seperti halnya radar.

Pendeknya, ikan ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan menerjemahkan perubahan pada medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya. Ketika kerumitan radar yang digunakan oleh manusia masih kita kembangkan, penciptaan mengagumkan dalam tubuh ikan seperti ini akan menjadi jelas.

Bentuk tubuh belut listrik unik, hampir 7/8 bagian tubuhnya berupa ekor. Di bagian ekor inilah terdapat baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan kecil yang horizontal dan vertikal. Jumlahnya sangat banyak, lebih dari 5.000 buah.

Tegangan listrik tiap baterai kecil ini tidak besar, tetapi kalau semua baterai dihubungkan secara berderet (seri), akan diperoleh tegangan listrik sekitar 600 volt (bandingkan dengan batu baterai yang hanya 1,5 volt).

Ujung ekor bertindak sebagai kutub positif baterai dan ujung kepala bertindak sebagai kutub negatif. Belut listrik dapat mengatur hubungan antara baterai kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat tegangan listrik kecil dan tegangan listrik besar.

Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan tegangan listrik yang kecil. Tetapi ketika berhadapan dengan musuh atau mangsanya, belut listrik akan memberikan tegangan semaksimal mungkin melalui kepala dan ekornya yang ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya itu.

Arus listrik sekitar 1 ampere yang ditimbulkan oleh tegangan listrik yang tinggi ini akan mengalir dan membunuh mereka. Namun hewan lain tidak terganggu karena mereka tidak bersentuhan langsung dengan ekor dan kepala belut.

FAQs Belut Listrik

Belut listrik hidup dimana?

Belut listik hidup di Amerika Selatan. Belut listrik mendiami perairan segar Amazon dan cekungan Sungai Orinoco di Amerika Selatan, di dataran rawa, anak sungai, sungai kecil, dan dataran pantai. Mereka sering hidup di dasar berlumpur di perairan yang tenang atau stagnan.

Kenapa belut listrik bisa menghasilkan listrik?

Belut listrik menghasilkan arus listrik besar melalui sistem saraf yang sangat terspesialisasi, yang memiliki kapasitas untuk menyinkronkan aktivitas sel-sel penghasil listrik, berbentuk cakram yang dikemas ke dalam organ listrik khusus.

Belut Listrik termasuk kelompok hewan apa?

Belut listrik termasuk Electrophorus electricus. Spesies dikenal sebagai ikan listrik Amerika Selatan. Hingga 2019, ia diklasifikasikan sebagai satu-satunya spesies dalam genusnya. Meskipun namanya belut listrik, ia bukan belut, melainkan ikan todak.

Berapa tegangan yang dihasilkan belut listrik?

Belut listrik dapat menghasilkan muatan listrik hingga 600 volt untuk membuat mangsa pingsan dan menjadikannya predator di teluk.

Continue Reading

Dunia

Keren, Ilmuwan China Berhasil Ubah Tembaga Jadi Emas

Published

on

By

Keren, Ilmuwan China Berhasil Ubah Tembaga Jadi Emas

Sebuah mitos mengatakan, di Bumi ini ada batu bertuah yang memiliki segudang keajaiban untuk manusia. Batu itu disebut dapat memberi kehidupan abadi dan mampu mengubah logam biasa menjadi emas murni. Kini, hal itu bukan lagi isapan jempol belaka.

Para pakar China benar-benar membuktikan bahwa mitos itu nyata.

Namun, mereka tidak menemukan batu bertuah yang bisa membuat hidup abadi. Sebaliknya, mereka menemukan cara untuk mengubah tembaga menjadi logam yang hampir identik dengan emas.

Dalam makalah yang terbit di Science Advances, mereka menceritakan telah membombardir atom tembaga dengan plasma argon berenergi tinggi sehingga mengubah struktur elekron logam.

Titik beku pada nol valensi oleh proses ini, tembaga menjadi kurang reaktif dan mulai berubah menjadi logam mulia seperti emas atau perak.

“Nanopartikel tembaga mencapai kinerja katalitik yang sangat mirip dengan emas atau perak,” tim menjelaskan dalam pernyataan yang diposting di situs web akademi dan diberitakan IFL Science, Kamis (27/12/2018).

“Setelah diproses, terbukti tembaga dapat diubah dari ‘ayam’ menjadi ‘phoenix’,” sambung ahli mengibaratkan.

Namun, temuan ini tidak akan membuat ahli kimia tiba-tiba menjadi kaya raya karena bisa mengubah tembaga menjadi emas palsu.

Alih-alih digunakan untuk mengejar harta dunia, para ahli beranggapan temuan ini adalah langkah penting dan menguntungkan untuk menghadapi tantangan dunia modern.

Tidak hanya ketahanannya terhadap oksidasi dan reaktivitas rendah membuat emas dan perak sempurna untuk keperluan industri – misalnya nanti ada logam yang diletakkan di dalam smartphone kita -, logam mulia juga bisa digunakan dalam proses kimia canggih yang dapat mengubah batubara menjadi sumber daya yang berguna seperti etanol.

“Pemanfaatan sumber daya batubara yang bersih untuk mensintesis bahan kimia bernilai tinggi sangat diinginkan dengan meningkatnya masalah energi dan lingkungan,” jelas ahli.

“(Metil glikolat) adalah zat penting yang mahal dibanding zat lain yang bisa digunakan untuk sintesis produk farmasi, bahan kimia, dan parfum.

Namun, (metil glikolat) sulit diperoleh melalui katalis tembaga. Jadi, pengembangan katalis yang efisien untuk mengendalikan dan mengatur produk masih menjadi tantangan besar bagi akademisi dan industri,” tutup mereka.

Continue Reading

Science

Penggemar Flat Earth Temui Profesor LAPAN Minta Bukti Bumi Itu Bulat

Published

on

By

Penggemar Flat Earth temui profesor LAPAN minta bukti bumi itu bulat

Isu tentang teori bumi itu datar atau flat earth memang sudah sejak lama muncul di dunia internasional. Isu ini pun sudah sampai di Indonesia dan telah ada komunitasnya. Beberapa waktu lalu bahkan sempat terjadi debat kusir di media sosial tentang teori bumi itu bulat ataukah datar.

Munculnya teori flat earth itu ternyata membuat beberapa orang dari komunitas Flath Earth menemui profesor Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin beberapa waktu lalu.

Pertemuan itu dilakukan di LAPAN pada Jumat, 30 Desember 2016 lalu. Kedatangan mereka pun disambut baik oleh Thomas Djamaluddin yang kemudian menjelaskan bantahan tentang teori flat earth.

“Beberapa penggemar FE (Flat Earth — bumi datar) meminta berdiskusi tentang konsep gerhana, satelit, dan hal-hal terkait. Saya sediakan waktu Jumat, 30 Desember 2016 di Kantor LAPAN. Saya jelaskan konsep sains yang benar,” kata Thomas Djamaluddin dalam keterangan video yang diunggah pada 2 Januari lalu.

Dalam perbincangan awal di video itu, terlihat penggemar FE menyebut jika kedatangan mereka untuk meminta penjelasan dari Thomas Djamaluddin.

“Kami di sini bukan mau menjelaskan. Konsep bumi datar itu kan baru sebatas observasi dan teori, masih asumsi. Nah, di sini kami cuma ingin minta penjelasan saja,” kata salah satu penggemar FE yang mendatangi Thomas Djamaluddin.

Thomas Djamaluddin pun kemudian menjelaskan tentang konsep bumi. Penjelasan itu direkam dalam dua video berdurasi 51 menit dan 36 menit.

Unggahan video Thomas Djamaluddin tentang bantahan para penggemar teori FE pun mendapat banyak komentar dari netizen.

“Kalau gini kan enak nih, bisa berdiskusi ilmiah tanpa caci maki 😀 terima kasih buat Prof Djamaluddin yg udah mau meluangkan waktu buat mereka yg penasaran,” komentar Muhammad Ikhwan.

“Gak segalak di sosmed ya kaum FE, cuma manggut2 doang, kelihatan kurang dalam teori FE nya atau sama sekali gak ngerti?” komentar David Nassau

“Semoga kaum FE dapat pencerahan dan kembali ke jalan yang benar.. aamiin..,” komentar Udan Suprihat.

Kamu yang tertarik dengan jawaban Profesor Thomas Djamaluddin bisa melihat di channel Youtubenya atau di blog tdjamaluddin.wordpress.com

Flat Earth Society

Bumi itu datar! Begitu keyakinan Flat Earth Society. Menurut mereka, pernyataan bahwa bumi itu datar (Globe Earth) merupakan rekayasa konspirasi yang diatur NASA dan pemerintah.

Dilansir dari LiveScience, Selasa (21/7/2015), Flat Earth Society adalah komunitas yang benar-benar yakin bahwa bumi itu datar. Menurut mereka, saat berjalan di atasnya, permukaan planet ini nampak dan terasa datar.

Oleh karena itulah mereka menepis semua bukti yang menunjukkan bumi itu bulat. Bahkan soal foto-foto bumi dari luar angkasa. Menurut komunitas ini;

Globe Earth itu tak lebih dari rekayasa konspirasi yang diatur oleh Badan Antariksa NASA dan badan pemerintah lainnya. Sebuah konspirasi tingkat tinggi. Wew!

Para pimpinan Flat Earth Society mengklaim, pendukung mereka makin banyak. Dan terus bertambah 200 orang per tahunnya sejak tahun 2009. Kebanyakan dari mereka adalah warga Amerika Serikat dan Inggris. Tak kenal lelah, mereka memperkenalkan teori bumi datar di internet, wawancara media, dan sosial media.

Detail yang mereka kemukakan memang terdengar absurd dan seperti gurauan. Namun para pendukungnya benar-benar menganggapnya sebagai model astronomi yang lebih masuk akal daripada yang bisa ditemukan dalam buku teks. Singkatnya, mereka tidak sedang membuat lelucon.

Baca Flat Earth Society, penomena komunitas percaya bahwa bumi itu datar!

Continue Reading

Trending