Opini
Bom Madinah: Allah & Malaikat tak peduli lagi dengan Tanah Suci?
Dunia terbelalak kaget, apalagi umat muslim. Bagaimana tidak! Dihari baik dan bulan baik, Ramadhan. Dan, hanya tinggal menghitung menit menuju hari kemengan Idul Fitri. Tiba-tiba dikagetkan musibah yang tak terduga. Serangan bom bunuh diri dari teroris meledak di tanah suci itu.
Sebelumnya, sebagai manusia saya ikut prihatin atas korban yang tewas dan luka-luka akibat perbuatan teroris konyol itu. Saya terhenyak.
Rupanya, ‘keterhenyakan’ itu juga dialami oleh sebagian umat Muslim yang lain. Seolah tidak percaya, pristiwa tragis ledakan bom di Madinah, Jeddah, dan Qatif, bisa terjadi. Tidak percaya, tanah yang suci dan kota Nabi Allah yang dijaga jutaan malaikat, bisa tembus diserang teroris.
Mungkin dalam pemikiran yang lain, itu tidak mungkin terjadi. Apa mungkin, Allah & Malaikat tak peduli lagi dengan Tanah Suci tempat sentral agama Islam yang diridoi?
Saking tidak percayanya, beberapa melakukan penyangkalan. Bahkan, malah ada yang menganggap bahwa peristiwa bom Madinah itu adalah kebohongan dan sebuah teori konspirasi tinggkat tinggi kaum anti Islam Global. Hal ini diklaim, hanya peristiwa kecil yang tidak begitu mengganggu. Dan sangat jauh dari Masjid Nabawi.
Baca: Kebohongan Bom Madinah Versi Fathuddin Ja’far
Dalam salah satu bagian tulisannya, saudara Muslim Fathuddin Ja’far mengatakan;
“Dari kejadian bom Madinah ini, saya semakin yakin bahwa umat Islam sekarang sedang menghadapi fitnah dan konspirasi dari segala arah yang sangat luar biasa dari musuh-musuh Allah dan musuh-musuh mereka dg menggunakan segala cara keji dan kebohongan agr umat ini tdk bisa bangkit dari kelemahan dan keterpurukan mereka,”.
“Kemudian, yakinlah rekayasa dan konspirasi kaum kafir dan para bonekanya tdk akan selalu berhasil karena mereka pada hakikatnya sdg berhadap2an dg Allah yg MAHA DAHSYAT REKAYASA-NYA karena di Tangn-Nya kendali jagad raya ini.”
Dan intinya, menurut kesaksian Fathuddin Ja’far, tidak ada kehebohan semua aman dan damai. Yang membuat heboh hanya media-media kafir seperti tv Al-Arabiya. Untuk merusak citra Islam. Seolah dilakukan teroris Islam sendiri.
Fathuddin Ja’far yakin rekayasa dan konspirasi kaum kafir itu akan berhadapan langsung dengan ALLAH.
—————–
Ah… sayang sekali, Allah sedikit terlambat menjaga tanah suci itu. Malaikat lengah. Sehingga bom tetap meledak dan menewaskan 4 orang petugas keamanan masjid indah yang konon dibangun langsung oleh Nabi Muhammad.
Seharusnya, dengan kuasa dan Tangan-Nya yang memegang kendali jagad raya ini, Allah dapat saja mematikan musuh-musuh Islam dan sejatinya musuh Allah. Bahkan sebelum sang pelaku berfikir untuk melakukan pengeboman. Siapa pun itu!!..
—————–
Ada beberapa makna dibalik penyangkalan dalam kasus bom Madinah itu. Semoga saja salah.
Pertama, tidak percaya bahwa peristiwa pengeboman tersebut dapat terjadi ditanah suci. Yang sejatinya dilindungi langsung oleh ALLAH. Sehingga, peristiwa pengeboman itu dibuat seolah cuma rekayasa yang dibesar-besarkan oleh media-media musuh Islam.
Bahkan, jika seandainya tidak ada bukti visual dapat saja dianggap hanya ledakan kecil petasan yang biasa dimainkan anak-anak kecil dibulan ramadhan. Sehingga, tidak sedikit pun membuat risau.
Kedua, jika pun benar ledakan bom terjadi. Jelas hanya dilakukan oleh orang-orang kafir, musuh Islam. Dilakukan oleh teroris yang tidak beragama atau setidaknya bukan beragama Islam.
Padahal, beberapa fakta menyebutkan Jaringan Teroris Paling Berbahaya Di Dunia semuanya bernuansa Islam. Sebut saja seperti; ISIS (Negara Islam di Suriah dan Irak), Al-Qaeda, Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), Taliban, Taliban – Pakistan, Al-Nusra Front, Boko Haram, Jemaah Islamiyah (JI) dan kelompok sempalan, Abu Sayyaf, dan Lashkar-e-Taiba. De-el-el (termasuk beberapa dugaan jaringan teroris di Indonesia juga bernuansa Islam)
Sebagai umat Islam, kita harus jujur. Bahwa itu memang benar terjadi. Sebuah peristiwa besar telah terjadi di Arab Saudi. Bom telah meledak di tanah yang dianggap Suci itu. Bahkan terjadi di 3 tempat dalam waktu nyaris bersamaan.
Dan beberapa pernyataan resmi negara tersebut telah mengakuinya. Dan menduga, hal itu dilakukan jaringan teroris ISIS. Teroris yang mengusung bendera bernuansa Islam.
Kita tidak bisa menyangkal, bahwa ISIS ini mengusung bendera Islam. Serta, didukung juga oleh banyak organisasi Islam. Termasuk di Indonesia. ISIS juga mendapat tempat dalam organisasi keagamaan bernuansa Islam.
Bahkan, sebelum kebrutalan ISIS semakin menjadi-jadi, sebagian orang Indonesia beragama Islam terang-terangan mendukung ISIS. Jujur saja, tidak sedikit saudara muslim kita yang ikut berjihad dalam organisasi teroris tersebut.
– Tangisan Arifin Ilham untuk Teroris Al Qaeda Putra Abu Jibril
– Banyak Muslim Militan Indonesia Berjuang di Suriah
Jika benar kita mencintai Islam, bukan berarti kita melakukan penyangkalan sebuah fakta. Apalagi harus bersembunyi dibalik ayat-ayat suci pula. Jujur dan lakukan pembenahan dari dari dalam.
Bukan sibuk mencari kambing hitam. Menuding sana-sini. Bahkan hanya berdasarkan asumsi dari nonton tv dan baca status facebook yang terkadang keluar dari otak-otak goblok kaum kita sendiri.
Jika benci dengan pelaku bom Madina dan teroris, maka cepat bertindak. Lawan!! dengan cara masing-masing.
Yang hobi menulis status di facebook, mulailah menulis sesuatu yang lebih berarti untuk menggugah hati yang lain. Bahwa, musuh Islam paling berbahaya adalah orang-orang Islam itu sendiri. Yaitu kaum dungu yang menjadi teroris pemuja paha mulus puluhan bidadari di sorga.
Karena teroris Islam-lah sejatinya yang merusak citra agama Islam. Baca : Umat Islam Diambang Kehancuran
Seharusnya, organisasi-organisasi bernuansa Islam, tokoh-tokoh Islam, negara-negara Islam, dan apa pun yang berbau Islam berada digaris depan melawan teroris yang membawa-bawa nama Islam yang merusak citra Islam.
Kenapa pula, organisasi-organisasi bernuansa Islam petantang-petenteng seolah jadi polisi dunia, sibuk mengkofar-karir orang lain. Sibuk ikut urusan politik Pilkada dan Pilpres. Sibuk razia diskotik, lokalisasi, miras, yang ternyata hingga detik ini tidak pernah berhasil dan malah mendapat cemooh masyarakat.
Menurut hemat saya, Allah tidak pernah ikut campur urusan dunia. Termasuk dalam kasus bom Madinah. Bahkan ketika perang para nabi sekalipun, tuhan tidak campur tangan. Jagat raya ini berjalan sesuai sistem dan hukum yang telah diatur dengan sempurna.
Tidak ada musuh Allah. Yang bermusuhan itu, kita sesama manusia. Terkadang mengatasnamakan agama dan Allah.
Jika menganggap, ada manusia musuh Allah. Itu hanya mengecilkan arti kekuasaannya saja. Tidak-lah mungkin Allah tidak berdaya mengatasi musuhnya. Kan saudara kita Fathuddin Ja’far sudah mengatakan; “Allah yg MAHA DAHSYAT REKAYASA-NYA karena di Tangn-Nya kendali jagad raya ini”. Masa, cuma manusia bodoh pelaku bom bunuh diri saja dia tidak bisa mengatasinya.
Jika Allah ikut campur urusan dunia, maka dunia ini seperti sorga. Tidak akan ada yang lahir sebagai teroris. Tidak akan pernah ada yang namanya perang. Wong, saat orang berfikir jahat saja dia sudah tahu. Jadi akan ada antisipasi dari-Nya sebelum itu benar-benar terjadi.
Tidak ada yang namanya tanah istimewa atau tanah suci. Jika pun ada tanah suci, maka itu adalah tanah yang berada dalam hutan belantara yang tidak pernah terjamah oleh manusia dan fikiran-fikiran kotor manusia.
Jadi jangan pula mengecilkan arti Allah maha adil. Dengan memberi status tanah di Arab Saudi sebagai tanah suci, padahal diinjak oleh jutaan manusia yang entah dari mana asalnya. Sebagian baru saja keluar dari WC. Sehingga tanah diluar Arab Saudi seolah tidak suci.
Akui saja Arab Saudi sebagai tempat awal berkembangnya Agama Islam. Tempat Kabbah, sebagai Kiblat muslim. Cukup. Dan tidak ada perlindungan khusus dari Allah dan jutaan malaikatnya. Potensi musibah bom disana juga dapat terjadi. Teroris dan berbagai potensi kekacauan juga potensinya sama besar, seperti di negara-negara lain.
Dengan begitu, baru Allah terlihat maha adil. Maha bijaksana. Maha The Best untuk seluruh mahluknya.
Opini
Apa Yang Melatarbelakangi Terbentuknya Kampung Pancasila
Desa Pancasila merupakan julukan desa yang menjadi contoh penerapan nilai-nilai Pancasila, apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung pancasila?
Istilah desa Pancasila digunakan di Kecamatan Lengkong Wetan, Kecamatan Tebing Tinggi, dan Desa Balun. Program Desa Pancasila dikembangkan dalam tiga fase, meliputi interpretasi, internalisasi, dan aktualisasi Pancasila.
Sedangkan proses implementasinya meliputi ranah sosial, budaya, dan keilmuan. Pemerintah memilih daerah yang dijadikan sebagai desa Pancasila berdasarkan tingkat toleransi beragama yang tinggi.
Lantas apa motivasi desa Pancasila? Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut.
Apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung pancasila
Berikut ini adalah sejarah Desa Pancasila. Misalnya penerapan praktis nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, atau sikap toleransi antar umat beragama.
Orang dapat hidup damai tanpa konflik meskipun keyakinan agama, etnis, dan budaya mereka berbeda. Masyarakat di wilayah desa Pancasila rukun. Desa Pancasila memiliki tujuan sebagai berikut. Apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung pancasila?
Mengembangkan media pembelajaran Pancasila bagi masyarakat luas, dan meningkatkan pemahaman di antara komunitas etnis Pancasila yang berbeda. Menanamkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, menanamkan pemahaman bahwa seluruh rakyat Indonesia terpanggil untuk menerapkan sila pancasila.
Menanamkan rasa bahwa seluruh rakyat Indonesia diharapkan memberikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemimpin bangsa, karena telah menemukan dan menciptakan Pancasila sebagai dasar negara. Sudah paham apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung pancasila?
Hasil yang diharapkan dari program desa Pancasila adalah peningkatan kecerdasan masyarakat. Pancasila akan membantu membangun pribadi yang unggul melalui proses interpretasi, internalisasi, dan aktualisasi.
Pengembangan budaya melalui Pancasila juga akan menghasilkan kecerdasan spiritual. Perkembangan sosial akan menghasilkan kecerdasan emosional, dan perkembangan ilmiah kecerdasan intelektual.
Berikut adalah jawaban dari “apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung pancasila” semoga bermanfaat.
Baca Juga: Bagaimana Karakteristik Umum Dari Teks Prosedur
(Upy/G)
Nasional
SBY Ngetweet, Jokowi Datangi Proyek Mangkrak di Maluku
Presiden Jokowi memang suka sekali blusukan. Karena dengan begitu dia merasa selalu mendapat cerita dan masalah di lapangan, sehingga bisa langsung dicarikan solusinya.
Di sela-sela kunjungannya ke Maluku, semalam Presiden sempat berdiskusi dengan ketua dan anggota DPRD Maluku dan Kota Ambon. Salah satu hal yang paling dikeluhkan adalah krisis listrik. Baru semalam dikeluhkan, paginya Presiden merasakan sendiri mati listri selama beberapa jam.
Dari situ kemudian Presiden blusukan meninjau pembangkit listrik di Maluku. Tumpukan besi dan penuh dengan rumput seperti Hambalang. Hanya saja kali ini Presiden tak sempat geleng-geleng. Hanya menatap kosong proyek mangkrak yang seharusnya sudah dianggarkan sejak 2007 dan harusnya selesai pada 2011. Namun proyek senilai 800 milyar ini sekarang nasibnya nyaris sama seperti Hambalang.
Komentar Presiden pun nyaris sama saat geleng-geleng melihat Hambalang “Oleh karena itu saya memutuskan untuk melihat seperti apa kondisinya, apakah bisa dilanjutkan atau tidak. Tapi mengenai proses hukumnya saya belum tahu, akan saya cek dulu.”
Sementara Menteri ESDM Ignasius Jonan saat ditanya wartawan menjawab masih akan menanyakan kesanggupan PLN. Sebab memang tidak mudah untuk melanjutkan proyek mangkrak, terlebih dana yang diperlukan cukup banyak.
“Indonesia itu negara kepulauan, jadi tidak mungkin ada jaringan nasional. Bisa ada, tapi biayanya mahal dan tidak relevan. Karena itu setiap pulau harus punya pembangkit independen sendiri-sendiri,” kata Jonan.
Susahnya melanjutkan proyek mangkrak
Sebelumnya, ketika Presiden Jokowi meresmikan sebuah proyek, kerap dianggap hanya melanjutkan proyek SBY. Padahal kebanyakannya adalah proyek baru dan sebagian merupakan proyek mangkrak.
Patut menjadi catatan, bahwa melanjutkan proyek mangkrak itu bukan pekerjaan mudah. Perlu keberanian di atas rata-rata. Ini sama seperti menikahi orang yang sudah pernah bercerai (mangkrak). Perlu evaluasi, penelitian dan keberanian untuk melanjutkannya.
Sebab sebuah proyek yang belum selesai atau mangkrak, pasti memiliki masalah yang sangat serius di dalamnya. Sama seperti orang cerai, pasti ada masalah. Kalau tidak ada masalah harusnya rampung!
Contoh saja Hambalang, meski Presiden sudah pernah datang tahun lalu, menginstruksikan segera ambil keputusan dilanjutkan atau dijual alat-alat dan perabotan yang sudah terlanjur dibeli, sampai saat ini pun masih penuh perdebatan. Sebab kalau dibiarkan, negara sudah keluar uang banyak. Mau melanjutkannya masih perlu pendanaan lagi, ingin menggusur dan memanfaatkannya untuk hal lain pun perlu dana tambahan.
Begitu juga dengan pembangkit listrik di Maluku ini, pasti ada masalah serius. Beberapa bulan lalu KPK sudah menyatakan sedang mendalami satu persatu kasus mangkrak peninggalan SBY, yang salah satunya adalah pembangkit listrik di Maluku.
Entah karena masih ada masalah hukum atau perencanaannya belum selesai, yang jelas pembangkit listrik di Maluku ini sebenarnya direncanakan segera dimulai lagi pada 2016 lalu. Namun sampai sekarang belum ada yang berani menyentuh atau melanjutkannya. Memang cukup mengerikan melihat proyek senilai 800 milyar ini ternyata telah dicairkan setidaknya 71 persennya. Dan 3 kontraktor penerima dana tersebut sudah kabur sebelum pekerjaannya selesai.
Tweet SBY
Entah mengapa setiap langkah Jokowi selalu memiliki kebetulan-kebetulan yang menarik. Seperti SBY yang melakukan tour de Java karena ingin mendengar curhat masyarakat padahal terbalik, Jokowi tiba-tiba datang blusukan dan geleng-geleng di Hambalang.
SBY sempat ngetweet “Tugas pemimpin & generasi berikutnya adalah melanjutkan yang sudah baik & memperbaiki yang belum baik. Continuity & Change. *SBY*”
Kemarin SBY ngetweet, hari ini Jokowi datangi proyek mangkrak. Hahaha Luar biasa. Blusukan Jokowi melihat proyek mangkrak sangat sesuai dengan tweet SBY tentang melanjutkan dan memperbaiki. Sepertinya Presiden Jokowi dan Kapolri enggan ditanyai oleh SBY lagi.
Begitulah kura-kura.
Nasional
Aksi Demo 112, Strategi Akhir SBY dan Taktik Jitu Tito
FUI, FPI, HTI, GNPF – MUI sedang dilanda kepanikan hebat. SBY yang sangat yakin dengan strateginya, kini mengalami kebingungan. Strategi menjegal Ahok gagal total. Demo-demo besar yang sudah dilancarkan ternyata sia-sia. Pun doa hebat dengan bumbu nasi tumpeng ala Habiburokhman agar Ahok cuti selamanya, ternyata gagal terkabul. Sabtu depan, 11 Februari, Ahok dipastikan kembali aktif menjadi gubernur.
Kalapnya SBY dilampiaskan dengan curhat lewat cuitan di Twitter. SBY pun berbalik menggunakan lagi strategi melodrama dan melankolis untuk menghantam strategi Ahok yang didukung oleh berbagai macam pihak. Pada Die Natalis Demokrat kemarin, SBY hanya bisa bernostalagia dengan bahasa teratur nan sistematis berutopi menyindir berbungkus wake up call kepada Jokowi. Sindiran lebay SBY itu hanya dijawab dengan bermain futsal oleh Jokowi bersama dengan menteri-menterinya.
Kini Jokowi dan The Invincible hand sedang tertawa terkekeh, terbahak-bahak dan termehek-mehek, menyaksikan upaya terakhir para lawan-lawan Ahok lewat rencana demo berbungkus doa dan jalan santai 112. Demo 112 dan seterusnya, sudah dicium baum amisnya oleh Tito. Bisa dipastikan bahwa Tito akan kembali menggiring demo-demo itu menjadi ucapan lantunan doa di Masjid Istiglal.
Gelombang kesadaran, rebound consciousness, terbukti telah kembali muncul dengan dukungan mengalir kepada Ahok. Pasca terpuruk di dasar jurang, Ahok secara meyakinkan telah kembali bangkit. Hal itu disebabkan oleh kegagalan SBY menggoreng elektabilitas Agus lewat survei dan penggiringan opini buruk terhadap Ahok.
Ide konyol Agus tentang kota terapung, membangun tanpa menggusur, namun terakhir menggeser sedikit, menghidupkan BLT dan seterusnya, semakin meyakinkan publik bahwa Agus adalah fotokopinya SBY. Publik mendapat kesan bahwa Agus memiliki kecenderungan seperti SBY sebagai sosok yang tidak tegas, peragu dan tak nyambung. Publik memahami bahwa dalam membuat kebijakan di DKI, sosok seperti Agus hanya akan menghasilkan kebingungan dan kegalauan birokrasi.
Agus yang gaya bicaranya mengambang dan menghapal materi debat dilihat oleh publik DKI sebagai sosok yang tidak mampu memimpin Jakarta. Ditambah dengan calon wakilnya Sylvi yang tersangkut korupsi akan semakin membuat warga DKI menjauhi Agus dan SBY. Publik Jakarta tidak mau kalau kota mereka akan kembali menjadi kota rimba, kota mafia, kota para koruptor selama lima tahun ke depan. Oleh karena itu sampai kiamatpun, Agus tak akan menang di Pilgub DKI 2017. Agus akan tersingkir. Lalu bagaimana dengan Anies?
Kubu Prabowo yang terpaku pada kesantunan Anies tak berhasil menghapus dalam ingatan publik bahwa Anies yang tak becus menjadi menteri dipecat oleh Presiden Jokowi. Anies Baswedan yang awalnya menjanjikan dan akan dijadikan manusia yang dizalimi oleh Presiden Jokowi karena dipecat, justru makin menunjukkan diri tidak berkualitas. Ternyata Jokowi sama sekali tidak menzalimi Anies. Anies memang tidak becus dan layak dipecat.
Kualitas Anies bisa dilihat dari debat dan program-program awang-awangnya. Dalam debat Anies Baswedan gagal menunjukkan kemampuan kualitas manajerial dan intelektualitasnya dengan aneka jawaban yang hanya berupa utopi dan sindiran. Anies hanya mengambar-gemborkan subisidi dan gratis ini dan itu yang disimpulkan dengan up-grade manusia dan lukisan kampung indahnya di bantaran sungai.
Bisa dipastikan bahwa masyarakat Jakarta tidak akan tergerak hatinya memilih calon yang kemampuan manajerialnya rendah dan kalah sama Menteri Susi. Anies diyakini tidak mampu mengurusi Jakarta dengan segudang problematikanya. Hal itu bisa dilihat ketika Anies tidak becus mengurusi satu kementerian saja. Anies diyakini dan dipastikan tidak mampu menjadi Gubernur DKI Jakarta yang berhasil. Apalagi Anies melakukan blunder dengan mengunjungi dan bermesraan dengan FPI yang sarat dengan kontroversial.
Kegagalan strategi SBY untuk mengorbitkan Agus dan Prabowo untuk mengangkat Anies melawan Ahok, menjadi semakin terperosok oleh strategi menjepit ala Tito. Tindakan tegas Tito yang didukung oleh TNI untuk menetapkan Rizieq FPI sebagai tersangka jelas telah membuat SBY gundah gulana.
Begitu cepat Rizieq FPI jatuh membumi dari euforia kemenangan yang melambung setinggi langit. Ternyata Rizieq yang dua bulan lalu melambung di langit ketujuh, dengan mudah ditetapkan sebagai tersangka penistaan pancasila. Sikap tegas Tito ini telah membuat nyali SBY ciut. Ke depan bisa dipastikan bahwa satu persatu tokoh-tokoh persekutuan gelap akan ditekuk oleh Tito.
SBYpun kini terlihat semakin panik ketika orangnya di Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar dicokok KPK. Sekarang di MK tidak ada lagi kaki tangannya yang bisa dimanfaatkan jika ada sengketa Pilkada. Maka satu-satunya skenario akhir yang ditunjukkan oleh SBY adalah aksi melodramanya sebagai sosok yang dizalimi.
Penetepan Rizieq FPI sebagai tersangka, ditambah dengan kasus heboh dahsyat kasus firza hots, plus ditekuknya Munarman dan sekarang Backhtiar Natsir dalam bidikan Tito, telah membuat warga DKI Jakarta berbalik dari jangkauan Anies. Jelas masyarakat Jakarta banyak yang tidak suka dengan FPI. Dan karena Anies telah bermesraan dengan FPI, maka warga Jakarta menjauh dari Anies.
Demo yang berbungkus doa dan jalan santai tanggal 11 Februari ke depan, bisa dipastikan akan dikendalikan penuh oleh Polri dan TNI. Apalagi demo-demo itu jumlahnya sudah jauh menyusut akan memudahkan Polri dan TNI mengawasinya. Menjelang hari pencoblosan popularitas Ahok dipastikan akan terus naik. Apalagi pada hari Sabtu mendatang, Ahok akan kembali secara resmi menjadi gubernur DKI Jakarta.
Kini kepusingan, sakit kepala, panik dan galau melanda SBY. Ternyata Ahok gagal ditahan, gagal dipenjara dan gagal dijegal. Ia kemudian hanya bisa bernyanyi lagu anak muda ‘Munajat Cinta’ dengan refren yang diubah: ‘Tuhan kirimkan aku gubernur yang baik, Agus, eh ternyata Ahok’. Sementara demo 112 akan diteriakin dengan kencang oleh Tito dengan bunyi: ‘dilarang berdemo di masa tenang bro’.
Begitulah kura-kura.
-
Daerah8 tahun ago
Beredar Foto Seronok di Duga Siswi SMK Kandeman Kabupaten Batang
-
Sejarah8 tahun ago
Sejarah Bahasa Indonesia Dan Asal-Usulnya
-
Opini8 tahun ago
Umat Islam Diambang Kehancuran?
-
Dunia4 tahun ago
Ternyata ini rahasia utama belut listrik bisa keluarkan listrik mematikan
-
Internet4 tahun ago
Apa Itu Bisnis RT RW Net? Prinsip Dasar dan Potensinya
-
Seni Tari9 tahun ago
Tari Topeng Cirebon dan Makna Dibaliknya
-
wisata4 tahun ago
Perbedaan Bunga Rafflesia dan Bunga Bangkai | Bengkulu
-
Nasional7 tahun ago
Kenapa Sari Roti Diboikot? Karena Membongkar Kebohongan Mereka
Kristen asu
Juli 14, 2016 at 3:01 am
Dedi anjing bangsat kontol memek kristen babi bangkai asu gatel celeh perek kristen babi yabudi kentod..
Admin
Juli 14, 2016 at 7:42 am
Utusan dari tuhan mana lagi ini? 🙂
Wien
Juli 14, 2016 at 8:15 am
Ya ini, orang islam yg mempermalukan agama sendiri, benarlah kiranya jika disebut musuh Alloh itu bukan manusia, tp manusia memusuhi manusia yg sama islamnya, di sodorin pandangan yg beda marah, misuh, otaknya di atas sendal jepit, keinjek injek
Dediariko
Juli 14, 2016 at 6:06 pm
Sabar…